Mohon tunggu...
Noval Kurniadi
Noval Kurniadi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Speaking makes words, writing makes wor(l)ds

Passion is the fashion for ur ACTION. Passion without action is NO MENTION! | Kontributor wikipedia | www.valandstories.com | Novalku@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Flannan Isles di Tahun 1900, Menguak Misteri yang Menginspirasi Film "The Vanishing"

14 Mei 2019   23:29 Diperbarui: 15 Mei 2019   00:15 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mercusuar di Flannan Isles, Skotlandia (dok. BBC)

Di Skotlandia terdapat sebuah daerah bernama Kepulauan Flannan (Flannan Isles). Nama Flannan sendiri diambil dari Saint Flannan, seorang pendeta dari Irlandia pada abad ke-7. Di sana berdiri sebuah mercusuar yang dibangun dekat titik tertinggi di Eilean Mor antara tahun 1895 dan 1899.

Baru setahun beroperasi, tiba-tiba terjadi sesuatu di area mercusuar tersebut. Tiga orang petugas mercusuar, masing-masing bernama Thomas Marshall, James Ducat dan Donald MacArthur yang ditempatkan di sana dikabarkan menghilang secara misterius. 

Pada 15 Desember 1900 sebuah kapal yang berlayar dari Philadelphia, AS ke Leith, Skotlandia menemukan kejanggalan. Saat melintas di sana, mereka tidak melihat lampu mercusuar yang menyala sebagaimana biasanya.

Akhirnya saat mereka berlabuh di Leith pada 18 Desember 1900, mereka melaporkan temuan tersebut ke Northern Lighthouse Board (Dewan Mercusuar Utara). Sebagai tindak lanjut, otoritas mercusuar kemudian mengirimkan sebuah kapal bantuan bernama Hesperus dari Breasclete, Lewis ke Flannan Isles.

Awalnya, kapal direncanakan berlayar pada 20 Desember. Namun karena cuaca yang buruk, maka kapal bantuan baru bisa berangkat pada 26 Desember 1900. Kapal tersebut dipimpin oleh Kapten James Harvey dan Joseph Moore.

Setibanya di sana, Harvey dan Moore membunyikan klakson kapal berkali-kali. Namun ternyata tidak ada jawaban sama sekali. Mereka pun menemukan berbagai keanehan lainnya, mulai dari jam yang berhenti, gerbang yang terkunci dan bahkan hingga tempat tidur di dalam mercusuar yang berantakan.

Mercusuar di Flannan Isles, Skotlandia (dok. nlb.org.uk)
Mercusuar di Flannan Isles, Skotlandia (dok. nlb.org.uk)
Keadaan makin terasa janggal karena Harvey dan Moore juga menemukan bahwa lampu-lampu telah dibersihkan dan diisi ulang. Serangkaian oilskins juga ditemukan, menandakan bahwa salah satu penjaga telah meninggalkan mercusuar tanpa mereka. Fakta lainnya adalah adanya kursi-kursi di dapur yang terbalik.

Harvey dan Moore telah mencari ke sana kemari namun tidak menemukan tanda-tanda kehidupan di sana. Alhasil, Kapten Harvey lalu mengirimkan sebuah telegram ke Dewan Mercusuar Utara di hari yang sama. Isi telegramnya sebagai berikut:

A dreadful accident has happened at the Flannans. The three keepers, Ducat, Marshall and the Occasional have disappeared from the Island... The clocks were stopped and other signs indicated that the accident must have happened about a week ago. Poor fellows they must have been blown over the cliffs or drowned trying to secure a crane.

(Kecelakaan mengerikan terjadi di Flannans. Tiga penjaga, Ducat, Marshalls dan 'Occasional' (Donald) telah menghilang dari pulau. Jam berhenti dan tanda-tanda lain mengindikasikan bahwa sebuah kecelakaan terjadi sekitar seminggu yang lalu. Turut prihatin. Mereka pasti terlempar ke tebing atau tenggelam ketika mencoba mengamankan dek.) 

Tiga petugas mercusuar di Flannan menghilang tanpa jejak. Jasad mereka tidak ditemukan sama sekali. Apa yang sebenarnya terjadi dan kemana ketiga penjaga mercusuar itu menghilang? Setelah 119 tahun kejadian itu berlalu, kisah tersebut masih menyisakan misteri.  

Inspirasi Sajak, Buku dan Film "The Vanishing"

Tragedi yang terjadi di Flannan Isles 119 tahun silam ternyata menginspirasi sejumlah seniman dalam menghasilkan sebuah karya. Salah satunya ditunjukan oleh seorang penyair bernama Wilfrid Wilson Gibson. Pada 1912 ia  menulis sebuah sajak berjudul "Flannan Isle" yang merujuk pada kursi-kursi yang terbalik dan makanan yang tidak dimakan yang menunjukkan bahwa para penjaga mercusuar terganggu.

Wilfrid Wilson Gibson (dok. poetryfoundation.org)
Wilfrid Wilson Gibson (dok. poetryfoundation.org)
Yet, as we crowded through the door,
We only saw a table spread
For dinner, meat, and cheese and bread;
But, all untouch'd; and no-one there,
As though, when they sat down to eat,
Ere they could even taste,
Alarm had come, and they in haste
Had risen and left the bread and meat,
For at the table head a chair
Lay tumbled on the floor 

Beda dengan Wilson, beda pula dengan Keith McCloskey. Ketimbang membuat sajak, ia justru memilih menjadikan inspirasi kisah di Flannan Isles sebagai subjek penelitian di bukunya yang berjudul "The Lighthouse: The Mystery of the Eilean Mor Lighthouse Keepers". Buku yang dijual di Amazon ini terbit pada 2014.

Buku
Buku
Tak hanya itu saja, baru-baru ini, kisah hilangnya 3 penjaga mercusuar di Flannan Isles juga menginspirasi Kristoffer Nyholm dalam membuat film. Pada Maret 2019, ia merilis film "The Vanishing" (sebelumnya berjudul "Keepers") ini di UK. 

Menariknya, film ini menggunakan 3 nama tokoh seperti kejadian aslinya, yakni Thomas Marshall yang diperankan oleh Peter Mullan, James Ducat yang diperankan oleh Gerard Butler dan Donald MacArthur yang diperankan oleh Connor Swindells.

Poster film
Poster film
"The Vanishing" mencoba mengembangkan cerita sendiri tentang apa penyebab dari hilangnya 3 penjaga mercusuar di Flannan Isles. Dalam film dikisahkan konflik di antara mereka bermula ketika mereka menemukan sebuah sekoci beserta seorang pria terdampar di salah satu sisi pulau. Lantaran posisi sekoci dan si pria ada di bagian bawah bebatuan karang sehingga menyebabkan sulit dijangkau, maka mereka memutuskan agar salah satu dari mereka sajalah yang memeriksa jasad tersebut. Donald sebagai penjaga termuda dipilih untuk turun ke bawah.

James dkk. awalnya hendak menyelamatkan si pria tersebut. Namun lantaran Donald telah memeriksanya dan ia menduga bahwa pria tersebut sudah meninggal dunia, maka ia memutuskan untuk membawa sebuah kotak yang ditemukan di dekat sekoci. Ia mengikatkan kotak pada seutas tali untuk kemudian diangkat ke atas oleh James dan Thomas.

Salah satu adegan di
Salah satu adegan di
Tak lama kemudian ternyata sebuah peristiwa yang tidak diinginkan terjadi. Si pria yang dikira meninggal ternyata bangun dan langsung menyerang Donald. Alhasil, perkelahian pun tak dapat dihindarkan. Selagi James dan Thomas sibuk mengangkat kotak dari atas, Donald terpaksa melindungi dirinya dengan bertarung dengan si pria terdampar. Naas, Donald kebablasan. Ia menyerang si pria terlalu ekstrim hingga akhirnya si pria meregang nyawa.

Seketika Donald merasa bersalah. Ia tak menyangka bahwa ia telah membunuh seseorang, padahal ia hanya bermaksud melindungi diri sendiri. Sebagai sesama rekan kerja, James dan Thomas berusaha menenangkannya. Keadaan berangsur reda. Namun sejak diketahui bahwa isi kotak tersebut adalah emas batangan dan masing-masing dari mereka ingin menguasai emas tersebut, konflik pun kian memanas. Mereka tidak sadar bahwa menyimpan sesuatu yang bukan milik mereka ternyata lambat laun membawa mereka pada malapetaka.

Apa yang terjadi selanjutnya dan apa yang akan mereka lakukan dengan kotak berisi emas tersebut? Nah, itulah premis yang akan diungkap dalam "The Vanishing". Sebagai sutradara, Kristoffer Nyholm seakan mengajak kita menjelajah waktu mengenali 3 penjaga mercusuar di Flannan Isles lebih dari satu abad silam.

Menurut saya film ini menarik. Selain karena adanya unsur inspirasi dari kisah nyata, juga karena karakter masing-masing tokohnya. Bagaimana antartokoh mengatasi ketakutan dirinya sendiri dan bergulat dengan pikirannya masing-masing setelah insiden penemuan kotak emas menjadi sesuatu yang menarik untuk diperhatikan, mulai dari Thomas si pengatur, James yang emosional dan Donald si polos. Hal itu wajar karena film berdurasi 1 jam 47 menit ini mengusung genre psychological thriller, yang artinya unsur ketegangan ditimbulkan dari sisi psikologis masing-masing tokoh.

Gerard Butler, salah satu pemeran di film
Gerard Butler, salah satu pemeran di film
Saya akui bahwa "The Vanishing" memiliki alur yang agak lambat. Meski ada yang mengatakan bahwa film ini hampir membosankan, bagi saya "The Vanishing" masih cukup enak untuk dinikmati. Rotten Tomatoes bahkan memberikan skor 88% untuk film yang ceritanya ditulis oleh Celyn Jones dan Joe Bones ini. Artinya? Film ini tetap rekomen untuk ditonton di tengah-tengah eksistensi "Avengers: End Game" di layar bioskop tanah air. Skor 7.5 dari 10.

Baik sebelum ataupun sesudah film ini rilis, penyebab hilangnya tiga penjaga mercusuar di Flannan  masih menjadi misteri. Beragam teori pun bermunculan. Ada teori yang menyatakan bahwa ketiga penjaga mercusuar hilang karena tersapu badai. Ada yang mengatakan bahwa ketiga penjaga mercusuar hilang karena diserang oleh rombongan penyerang. Bahkan ada pula teori yang menyatakan bahwa salah satu di antara penjaga mercusuar mengalami gangguan kejiwaan. 

Apakah kamu mempercayai salah satu di antaranya? Pilihan ada di tanganmu. Jika kamu tidak mempercaya satu pun, tak perlu khawatir. Kamu masih bisa menyaksikan "The Vanishing" yang saat ini masih ditayangkan di CGV. Dengan ending yang tak terkira, bukan tak mungkin kamu akan mempercayainya dan menganggap bahwa boleh jadi itulah jawaban atas teka-teki yang terkubur selama ratusan tahun di Flannan Isles.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun