Mohon tunggu...
Noval Kurniadi
Noval Kurniadi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Speaking makes words, writing makes wor(l)ds

Passion is the fashion for ur ACTION. Passion without action is NO MENTION! | Kontributor wikipedia | www.valandstories.com | Novalku@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Lamikro, Solusi Laporan Keuangan bagi Usaha Mikro

14 Mei 2018   10:02 Diperbarui: 14 Mei 2018   10:26 1215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada  berbagai manfaat yang bisa  didapatkan oleh para pengguna Lamikro.  Selain dapat memonitor aktivitas  keuangan UKM, Lamikro juga membantu  pelaku usaha dalam membuat laporan  keuangan lebih cepat dan efisien,  menggantikan metode tradisional  pencatatan manual dan bahkan membuat  prosedur penganggaran menjadi  lebih modern.                                   

Manfaat Lamikro (dok. Kemenkop UKM)
Manfaat Lamikro (dok. Kemenkop UKM)
Di  samping itu para pelaku usaha juga  dapat memantau berbagai aktivitas  keuangan, seperti aset, liabilitas,  penghasilan, beban dan ekuitas.  Keuntungan lainnya adalah para pelaku  usaha juga terbantu dengan  berbagai fitur yang disediakan. Setidaknya  tercatat ada 4 fitur dalam  Lamikro, seperti entri jurnal, daftar  jurnal, laba & rugi dan  neraca.

Fitur-fitur Lamikro (dok. Kemenkop UKM)
Fitur-fitur Lamikro (dok. Kemenkop UKM)
Di  balik segala manfaat yang  ditawarkan, Lamikro memiliki kekhawatiran.  Sebagian orang  mempertanyakan keamanannya karena mereka khawatir  data-data pelaku  usaha mikro bocor. Hmm.... apa benar begitu?

Eits,  enggak perlu  khawatir. Faktanya, keamanan Lamikro telah dijamin oleh  Kementerian  Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM)  lho karena dibuat dengan kode keamanan  dengan tingkat keamanan tinggi!  "Kami akan berusaha bagaimana supaya  aman. Ini laporan keuangan yang  butuh prudential,  penuh  kehati-hatian. Sengaja kami persulit," jelas Anang Rachman, Kepala  Bidang Lembaga  Kewirausahaan Anang Rachman Kemkop UKM.

Tidak   perlu ragu juga dalam menggunakan Lamikro ini karena pembuatan aplikasi   ini melibatkan Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). Udah terpercaya gitu   lho! Ketua IAI Tia Adityasih menuturkan bahwa Lamikro sudah memenuhi   standar akuntansi nasional. Ia bahkan berharap jika para pelaku usaha   tidak memakai sistem transaksi tunai dapat menerapkan Standar Akuntansi   Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah (EMKM).  

Dalam kegiatan diskusi dijelaskan pula kenapa Lamikro harus diakses via daring (online).   Ternyata ada alasannya. Hal itu dikarenakan sistem Lamikro dibuat   sangat kecil untuk ponsel berbasis android. Alhasil, jika beroperasi  secara offline, itu bisa menjadi masalah karena ada banyak data yang harus disimpan. 

Dikutip   dari Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional), Indonesia   memiliki 60,7 juta  UMKM pada  2015 dengan 98,73% di antaranya  merupakan usaha berskala mikro. Namun baru 3.259 orang saja di antara  mereka yang baru bergabung menjadi pengguna.

Jika  dibandingkan  dengan jumlah keseluruhan pelaku usaha mikro, jelas jumlah  pengguna  Lamikro masih sedikit. Namun seiring modernnya masyarakat dan   meningkatnya jumlah pelaku usaha, saya percaya bahwa ke depannya akan   semakin banyak pelaku usaha yang mengandalkan Lamikro untuk  memperlancar  usaha mereka.  Insyaallah salah satunya adalah saya.

Kontak Lamikro (dok. Kemenkop UKM)
Kontak Lamikro (dok. Kemenkop UKM)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun