Mohon tunggu...
Nizwar Syafaat
Nizwar Syafaat Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Ke Depan, Presiden Bukan Kerja tapi Berpikir

14 Agustus 2018   13:48 Diperbarui: 14 Agustus 2018   13:49 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Contoh dalam bidang ekonomi yang memerlukan pikiran inovatif adalah bagaimana seorang Presiden mampu membuat kebijakan ekonomi dari perkawinan antara ekonomi pasar global dengan ekonomi pasal 33 UUD 45.  Saya kira kebijakan itu akan mampu mengatasi permasalahan ekonomi bangsa, utamanya kemiskinan dan kesenjangan ekonomi lebih cepat.

Catatan akhir, kenapa seorang Presiden harus memiliki pikiran dan pengetahuan luas serta memiliki kemampuan membaca dan belajar terus menerus? Hal ini karena seringkali pembantunya memiliki agenda tersendiri.  Jika ada usulan kebijakan strategis dari seorang Menteri atau pembantunya, bagi Presiden hanya untuk mencocokkan thesisnya saja.  Kalau sesuai diterima, tapi sebaliknya ditolak.  Dengan demikian Presiden benar-benar sebagai pengendali seluruh kebijakan strategis yang dibuatnya.

Presiden ke depan bukan kerja tapi berfikir untuk membuat sebuah kebijakan strategis yang kredibel.  Karena itulah memang tugasnya.  Kunjungan kerja hanya untuk menguju hipotesis yang dibuat dari analisisnya.  Apabila hipotesisnya benar baru dituangkan dalam sebuah  kebijakan strategis.

Nizwar Syafaat, Ekonom dan Pengamat Kebijakan Publik


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun