Namun patutlah kita waspada, sebab ujaran kebencian adalah fitnah yang berpotensi mengeraskan hati.
"Fitnah-fitnah akan mendatangi hati, bagaikan anyaman tikar yang tersusun seutas demi seutas" (HR. Muslim)
Melawan kebencian bukan berarti lalai dengan Allah. sebab, segala aktifitas seorang muslim sejati, semestinya di arahkan guna memperbaiki kedudukannya di sisi Allah.
Ungkapan Habib Muhammad bin Abdullah Alaydrus berikut begitu indah kita renungkan, tentang bagaimana mengetahui kedudukan kita di sisi Allah.
"Jika engkau ingin mengetahui kedudukanmu di sisi Allah Ta'ala, maka perhatikanlah bagaimana kedudukan Allah pada dirimu. Lihatlah kekuatan hubungan nuranimu (sir) dengan-Nya, perhatianmu pada hal-hal yang diridhai-Nya, kebencianmu pada segala sesuatu yang di murkai-Nya, bantuanmu pada hamba-hamba-Nya, dan usahamu untuk menjauhi makhluk-nya yang buruk.
"Jangan engkau ukur kedudukanmu atau kedudukan orang lain di sisi Allah dengan amal-amal lahiriah. Amal-amal lahiriah tidak dapat dijadikan pedoman, sebab orang baik dan jahat juga mengamalkannya"
Fitnah syubhat dan syahwat sangat mudah menyerang manusia lewat media sosial, terutama dengan ujaran kebencian. Hindari semua yang melalaikan. Sehatkan pikiran kita dengan mengakses segala hal yang bermanfaat bagi kehidupan kita.
Semarang, 19 Juni 2020