Mohon tunggu...
Langit Bengi
Langit Bengi Mohon Tunggu... -

Masih cinta menulis, menulis, dan menulis.\r\ntwitter.com/LangitBengi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bila Saya Seorang Simpatisan KMP

30 September 2014   05:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:59 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bila sekiranya saya boleh melantunkan doa yang langsung nyata jadi. Saya sungguh ingin menjadi seorang Wiji. Ya, Wiji Thukul yang pemberani. Biar saya tahu rasanya menjadi peluru juga, yang menghujam ketidakadilan pada rakyat jelata. Lalu saya lahirkan kata-kata yang menjelma suara. Suara yang tak dapat diredam, karena ia ada tanpa perlu digenggam. Biar saya sanggup berteriak: Lawan! kepada penguasa yang memaksa hak demokrasi saya tertawan. Biar saya sanggup berteriak: Lawan! kepada penguasa yang mengatasnamakan penghematan anggaran dan pengamalan sila ke-4 pada Garuda yang telah ia merahkan.

Namun, bila doa yang langsung nyata jadi cuma boleh satu. Sungguh ingin saya menjadi simpatisan KMP itu. Biar saya lepaskan tawa-tawa kemenangan sehabis ketok palu. Biar saya tahu makna “Alhamdulillah” yang saya teriakkan setelah mengembalikan demokrasi ke masa orde baru. Lalu saya akan pulang tanpa malu, membagi kebahagiaan pada anak-isteri saya atas terkabulnya balas kekalahan Agustus lalu. Biar saya santai-santai saja menutup mata dan telinga pada suara rakyat yang kecewa. Biar saya beranggapan bahwa suara itu hanya teriakan emosi labil segelintir remaja saja. Lalu dengan percaya diri saya umumkan optimisme saya untuk kemenangan di MK selanjutnya.

Kiranya saya simpatisan KMP juga. Pasti mampu saya sesap logika yang dihidangkan Bapak/Ibu Terhormat yang Cerdas Pikirnya. Logika yang tak punya celah menyentuh hati saya.

::Langit Bengi, 29 September 2014::

Terinspirasi dari:
Als Ik Een Nederlander Was (Andai Saya Seorang Belanda) © R.M. Soewardi Soerjaningrat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun