Mohon tunggu...
Nita Laeli nur sholina
Nita Laeli nur sholina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Halo Efek dan Self Healing

2 Juli 2022   10:43 Diperbarui: 2 Juli 2022   11:04 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Manusia pada dasarnya makhluk sosial yang selalu berinteraksi, berkomunikasi, dan saling membutuhkan satu sama lain. Interaksi sosial dapat membangun relasi baru, membangun kepercayaan meningkatkan rasa solidaritas serta rasa kepedulian terhadap manusia. Seseorang saat bertemu dengan orang baru akan memberikan interaksi yang berbeda-beda tergantung dari penilaian yang dia berikan.

Ketika seseorang berinteraksi terhadap orang baru lalu langsung begitu saja menilainya, hal tersebut bisa disebut Halo Efek. Halo Efek merupakan penilaian atas kesan pertama pada seseorang yang terjadi turut mempengaruhi persepsi individu secara keseluruhan. Jika seseorang sedang membutuhkan bantuan terjatuh dari kendaraan  dan orang lain ada yang membantunya, penilaian terhadap orang tersebut akan baik atau positif karena mau membantu orang yang tidak dikenal dengan suka rela. Ketika seseorang melihat orang lain berpakaian rapih, bersih, wangi dan orang lain melihatnya akan berpikir bahwa ia memiliki sifat yang positif memiliki pekerjaan yang tinggi. Ketika Halo Efek memberikan dampak positif dari sebuah persepsi awal, hal tersebut sangat baik untuk menilai seseorang dari sisi positifnya.

Namun jika manusia terus menerus menerapkan Halo Efek akan berdampak buruk bagi kehidupannya. Selalu berpikir subjektif terhadap orang lain, hal tersebut mempengaruhi pandangan terhadap seseorang secara keseluruhan, sedangkan penilaiannya tidak akurat atau tergesa-gesa. Hal tersebut akan mempengaruhi kesehatan mental pelakunya serta orang yang dinilainya.

Ketika seseorang jatuh dari kendaraan lalu ada yang melihat tapi tidak membantu, orang yang terjatuh tersebut berpersepsi bahwa orang yang tidak membantu adalah orang yang tidak punya simpatik dan empati pola pikir kita akan negatif terhadapnya, begitu pula jika melihat orang yang berpakaian lusuh, dan tidak rapih, kita akan berpikir bahwa orang tersebut sangat tidak sopan, tidak baik, dan tidak memiliki perkerjaan atau pengangguran. Orang yang tidak menolong bukan berarti tidak simpatik bisa saja ia tengah terburu-buru masuk kerja atau sekolah, orang yang berpakaian lusuh dan tidak rapih bisa saja memang dia nyaman dengan pakaiannya dan itu fashion dia bukan berarti tidak memiliki perkerjaan. Berpikiran tergesa-gesa atau menduga-duga sangat tidak baik untuk dilakukan terus menerus.

Dampak negatif bagi pelaku Halo Efek jika terus menerus dilakukan ia akan selalu berpikir subjektif terhadap orang lain, begitu cepat berperilaku terhadap orang lain sesuai persepsinya. Jika first impressionnya baik dia akan berperilaku baik terhadap orang tersebut, jika first impressionnya buruk dia akan berperilaku acuh tak acuh terhadap orang tersebut. Bagi orang yang dinilai secara subjektif dan first impressionnya buruk, dia akan merasa dijauhi dan acuh tak acuh oleh pelaku halo efek, sehingga ia merasa ada yang salah pada dirinya karena di jauhi padahal ia telah melakukan yang terbaik di kehidupannya dan dapat terganggu pula kesehatan mentalnya.

Self Healing bisa sebagai jawaban dari solusi masalah tersebut. Self healing merupakan proses pemulihan dari kesehatan emosional umumnya karena rasa cemas, perasaan sedih, merasa gagal untuk mencapai sesuatu, dan masalah lainnya yang terjadi di masa lalu. Ada cara untuk melakukan pemulihan seperti Me Time yaitu memberikan waktu luang yang dihabiskan untuk diri sendiri malakukan yang disukai. Bicara dengan diri sendiri untuk lebih memahami diri sendiri dan bersukur atas pencapaian yang sudah di raih. Meditasi dapat meningkatkan fokus, kesadaran diri, hingga emosi negatif. Mindfulness berpikir yang berfokus pada pengenalan tentang apa yang di rasakan pada saat ini, tanpa melalui penilaian. Self Compassion memahami kondisi mental dan emosi atas segala penderitaan yang dialami.

Manusia yang melakukan halo efek terus menerus coba terapkan self healing yang akan dapat membantu anda untuk berpikir secara objektif terhadap orang lain dan tidak menduga-duga sifa orang lain, menerima kesalahan dengan baik, sehingga akan memberika dampak positif bagi diri sendiri dan orang lain. Bagi orang yang terdampak dari nilai subjektif yang buruk terapkan self healing karena akan membantu kepercayaan dirinya, menghilangkan kecemasan dan stres, mengobati trauma di masa lalu, dan dapat memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri.

Manusia sebagai makhluk sosial harus memiliki interaksi yang baik terhadapa sesama. Lakukan penilaian terhadap orang lain secara objektif, berikan perilaku yang terbaik untuk semua orang. Harus mencintai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun