Anak-anak cerdas istimewa tidak bisa mengembangkan kemampuannya ketika tantangan terhadap tugas yang diberikan hanya rata-rata saja. Mereka akan semakin bergairah jika tugas pembelajaran dibuat menantang kemampuan, keterampilan, dan kompetensi mereka.Â
Tantangan merupakan kata kunci penting untuk membuat desain pembelajaran untuk anak-anak cerdas istimewa tersebut.Â
2. Kompleksitas
Tugas pembelajaran yang diberikan memang harus memiliki beban kompleksitas yang tinggi, sehingga memicu semua daya yang dimiliki oleh anak-anak ini. Kompleksitas desain pembelajaran harus menjadi salah satu pertimbangan yang penting juga.Â
3. Fleksibel
Kapasitas intelektual yang tinggi (dengan menggunakan skala Weschler skor IQ 130 ke atas), kreativitas yang tinggi dari anak-anak cerdas istimewa ini tentu memberi pengaruh pada pola-pola strategi dan pola pemecahan masalah mereka sehingga desain pembelajaran harus disusun sedemikian rupa untuk mengakomodir hal ini. Kekakuan pada desain pembelajaran akan memberikan dampak kurang baik.Â
Beberapa contoh aktivitas pembelajaran yang bisa mengakomodir teori Three Ring Renzulli :
a. Project Career Expo
Mereka diminta untuk memvisualisasikan serta membuat model layanan yang berdasarkan pada cita-cita mereka. Misalnya cita-cita membuat start up mengenai pengelolaan sampah, minimal anak bisa memberikan kerangka dasar bagaimana cara kerja start up itu.Â
b. Group Project Media
Mereka diminta untuk membuat desain majalah yang berisi beraneka rubrik artikel. Tiap rubrik diisi oleh tema spesifik yang mereka minati masing-masing.Â