Ibu Suprihati seorang pakar di dunia pendidikan yang kerap berbagi artikel mengenai pesona tumbuhan-tumbuhan cantik. Selain beliau ada pula pengamat politik Turki dan Timur Tengah, Ibu Muthiah alhasany.
Mbak Yana Haudy, seorang penulis handal yang sangat ramah dan menyenangkan. Beliau seorang yang kritis dalam meliukkan "pena".
Diaspora wanita yang sering berbagi artikel bagus di K seperti Mbak Hennie Triana, dan Mbak Gaganawati Stegmann, Ibu Widz Stoops, Mbak Derby Asmaningrum. Mereka wanita-wanita cerdas yang memberikan dampak positif bagi dunia literasi.
Ada juga Kompasianer yang selalu memberikan kisah-kisah bagusnya, beliau adalah Mbak Martha Weda, Ibu Indria Salim, Mbak Syarifah Lestari.
Kompasianer  wanita yang sangat konsisten di dunia fiksi seperti Mbak Daya yang dikenal dengan nama Ibu Anis Hidayati, lalu ada Mbak Lilik Fatimah Azahra, Mbak Aprianni Dini, Ibu Lesterina Purba.
Satu nama yang selalu melekat di hati jika ingat puisi dan bunga adalah Mbak Ari Budiyanti. Beliau orang yang sangat berjasa mengenalkan pada komunitas penulis KPB (Komunitas Penulis Bersama) dan SKB (Secangkir Kopi Bersama). Terima kasih ya, Mbak Ari.
Ada juga Mbak Hana Marita, selain guru hebat bagi anak-anak usia dini, beliau juga kerap menelurkan artikel-artikel yang bagus.
Ada seorang dokter yang sering disapa dengan sebutan peri gigi di kalangan komunitas kami. Beliau adalah dokter Dewi Leyly yang masih menyempatkan menulis di tengah tugasnya saat pandemi ini.
Selain Mbak Ari yang konsisten menulis puisi, ada Mbak Fatmi Sunarya, Mbak Hera Veronica, Ibu Lusy Mariana.Â
Mbak Dwi Klarasari, Mbak Jora,  Mbak Meti Irmayanti, juga kerap bertandang ke atikel-artikel saya, terima kasih, Mbak.
Lalu ada Ibu Lilia Gandjar, Ibu Siska Dewi dengan artikel-artikel bagusnya, lalu bersyukur juga bisa punya kesempatan mengenal Suster Monika Ekowati melalui artikel-artikelnya yang meneduhkan.