Mohon tunggu...
Niswah Mufidah
Niswah Mufidah Mohon Tunggu... Guru - pelajar

Tidak ada yang mustahil ketika kita terus mencoba dan berusaha dan tak lupa selalu ikhtiar dan tawakkal kepada Allah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Ekspektasi Pernikahan Tak Seindah Realita

17 Agustus 2020   19:49 Diperbarui: 17 Agustus 2020   20:10 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menikah.....

Entah sejak beberapa bulan yang lalu story tentang sebuah pernikahan ramai beredar, gak di wa gak di fb gak di ig dan semua jenis sosial media pada rame isinya tentang nikah semua, terutama nikah muda. 

Dan pasti saya yakin salah satu dari kita (saking wareknya liat story nikah punya orang-orang diberbagai jenis sosmed) pernah bergumam seperti ini "duh aku kapan seh bisa nikah seperti mereka" atau "loh kok si A udah nikah sih, duh kok si B tiba-tiba udah sold out aja lah terus aku kapan hee? Kok ditilap teroooss?"

Gapapa itu wajar kok, dan semua orang pasti mendambakan pernikahan. Tentunya dengan kondisi yang sudah siap baik itu secara mental, fisik, ekonomi, dan lainnya.

Menikah muda bukanlah hal yang mudah, bukan juga sesuatu yang harus dikejar (mengingat banyak sekali artis-artis hijrah saat ini yang menikah muda dan menjadi panutan) dan mungkin ada beberapa orang yang salah tanggap akhirnya tak sedikit juga pasangan muda yang menikah tapi berujung cerai.

Menikah bukanlah ajang pamer kemesraan didepan publik,,bukan juga sebuah kebanggaan yang harus di elu-elukan tetapi proses ibadah terpanjang itu ada didalam pernikahan.

Mengapa disebut ibadah terpanjang? Yaa karena disitulah awal mula kehidupan yang sesungguhnya akan dimulai. Ujian demi ujian akan dihadapi, karena menurut beberapa orang-orang yang sudah lama menikah menyebutkan bahwasanya" 10 tahun pertama pernikahan itu adalah masa-masa yang sangat sulit". 

Saya juga tidak tau yang di maksud dengan kata sulit menurut beliau itu seperti apa tapi yang jelas pernikahan itu bukan hanya tentang menikmati pacaran, berduaan kemana-mana, sayang-sayangan, atau saking alaynya sampai ada yang tiap kali diromantisin sama suaminya langsung aplod sana sini (please anak kecil gaboleh halu) bukan itu akan tetapi ujian di dalam pernikahan itu memang nyata adanya dengan bermacam-macam levelnya dan pastinya itu bukan hal yang bisa disepelekan atau bahkan diremehkan

Ketika kamu tidak lagi hidup sendiri artinya kamu akan hidup dengan seseorang yang benar-benar berbeda dengan dirimu entah itu dari sikap, sifat, latar belakang keluarga, bahkan gaya hidup dan masih banyak hal lainnya. Beradaptasi dengan lingkungan dan hal-hal yang baru itu pasti gak semudah memejamkan mata saat kamu tengah dilanda rasa kantuk yang berat, butuh kesabaran esktra, keikhlasan, juga perjuangan yang panjang.

Jika bukan karena pemikiran yang dewasa mungkin pernikahan itu gak akan bertahan lama. Karena memang menikah itu bukanlah hal yang melulu tentang keromantisan pasangan kita, akan tetapi bagaimana kita bisa terus belajar dan belajar dalam menghadapi berbagai persoalan yang terus menghampiri kehidupan rumah tangga nantinya. 

Belajar untuk bisa saling merangkul satu sama lain dalam segala hal. Belajar untuk bisa sama-sama menjadi pribadi yang baik dan saling melengkapi satu sama lain. Belajar bagaimana mengkondisikan emosi saat pasangan kita tak sengaja berbuat salah. Belajar bijak saat jalan pikir pasangan kita ternyata tak sama dengan diri kita. Belajar bagaimana nantinya bisa menjadi contoh orang tua yang baik bagi anak-anak kelak.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun