Mohon tunggu...
nisa siregar
nisa siregar Mohon Tunggu... Bankir - A working mom

A working mom

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Awal

31 Oktober 2020   07:49 Diperbarui: 31 Oktober 2020   08:10 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Mba, saya mau tanya." tanya seseorang yang tiba tiba datang menghampiriku. Aku lihat ke arahnya dan tertegun sejenak. Wajahnya baru kali ini aku lihat di kantor. Aroma parfumnya wangi semerbak. Senyum santunnya membuatku menjadi salah tingkah dan pipiku bersemu merah.

"Ya, kenapa?" kataku menjawab sambil berusaha tenang. 

"Tadi mba yang membantu menangani customer X ya. Sebelumnya saya yang terima teleponnya mba". tanyanya takut takut. 

" Ooh iya, tadi aku menerangkan lagi pertanyaan dia karena katanya telp pertama yang sebelumnya tidak jelas." jawabku.

"Duh, maaf ya Mba. Padahal aku sudah jelasin sesuai yang diajarkan. Maaf aku baru satu minggu mba kerja di sini." ucapnya penuh khawatir.

"Iya, tenang saja. Tidak masalah koq. Jawaban kamu ke customer sudah benar. Mungkin customer saja yang tidak mengerti. Namanya juga baru, jadi cara menerangkan ke customer mungkin perlu dipelajari lagi." kataku berusaha menenangkan dirinya. 

Padahal saat itu hatiku lah yang perlu ditenangkan. Tatapan matanya kearahku, wajahnya yang tampan benar benar membuatku merasakan getaran dalam hati. 

"Iya mba, terima kasih ya Mba. Saya kembali ke meja saya dulu. " wajahnya sudah sedikit tenang dan kemudian dia kembali ke meja kerjanya. 

Perlahan pandangan mataku mengikuti, ingin mengetahui letak meja kerjanya. Hmm, ternyata di sebelah kanan. Tempat anak anak yang baru lulus training berkumpul. 

"Siapa ya nama anak itu? Ah sudahlah, nanti juga kenal." kataku dalam hati dan kemudian melanjutkan pekerjaanku yang tertunda. 

Itulah awal dimana aku mengenalnya. Pertemuan pertama yang sangat membekas dihatiku. Hari demi hari, aku menjadi semangat ke kantor karena ada dia. Dia tentu saja tidak tahu akan hal ini karena aku menyukai dalam diam. Beberapa kali kami berinteraksi dalam kegiatan pekerjaan kantor. Dari situ aku mulai lebih mengetahui dan mengenal dirinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun