Sebuah penelitian dari Buffer's State of Remote Work 2023 mengungkap bahwa 98% pekerja ingin bekerja secara remote setidaknya sebagian dari waktu mereka. Hal ini menunjukkan pergeseran besar dalam cara orang memandang pekerjaan, dengan semakin banyak individu yang mengutamakan fleksibilitas dan keseimbangan hidup dibandingkan keterikatan kantor tradisional. Namun, apakah tren ini benar-benar memberikan manfaat yang diharapkan, atau justru menyembunyikan tantangan yang tidak disadari banyak orang?
Sebagai seseorang yang baru saja menyelesaikan kursus selama enam minggu di SGBVA Course batch 23 oleh Tanya Gramenko, wawasan saya tentang pekerjaan sebagai Virtual Assistant (VA) semakin terbuka. Selama kursus, saya belajar bagaimana pekerjaan ini memberikan kebebasan waktu, fleksibilitas lokasi, dan peluang penghasilan yang menarik. Meskipun saat ini saya belum mendapatkan klien pertama, saya merasa semakin percaya diri untuk menekuni bidang ini dan terus mengembangkan keterampilan saya. Namun, di balik semua keuntungan ini, ada juga tantangan yang harus dihadapi oleh mereka yang ingin berkarier sebagai VA.
Keuntungan Bekerja Sebagai Virtual Assistant
1. Fleksibilitas Waktu dan LokasiSebagai seorang VA, kita memiliki kendali penuh atas jadwal kerja. Jika ingin bekerja pagi, siang, atau bahkan malam, keputusan ada di tangan kita. Fleksibilitas ini memungkinkan kita menyesuaikan pekerjaan dengan kehidupan pribadi tanpa kehilangan produktivitas.
2. Penghasilan yang KompetitifBanyak yang berpikir bahwa bekerja dari rumah berarti penghasilan kecil, tetapi kenyataannya tidak selalu demikian. Dengan keterampilan yang tepat, seorang VA bisa mendapatkan klien dari luar negeri dengan bayaran yang lebih tinggi dibandingkan standar lokal. Selain itu, bekerja dengan beberapa klien sekaligus memungkinkan peningkatan pendapatan yang signifikan.
3. Tidak Perlu Biaya Transportasi dan KantorBekerja dari rumah menghemat banyak pengeluaran, mulai dari biaya bensin, transportasi umum, hingga makan siang di luar. Dengan bekerja secara remote, kita bisa mengalokasikan uang untuk hal yang lebih penting seperti investasi atau pengembangan diri.
Tantangan yang Harus Dihadapi
Namun, ada sisi lain dari kerja remote yang tidak selalu terlihat dari luar. Sebagai seorang Virtual Assistant pemula, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi:
1. Disiplin Diri yang Tinggi
Tanpa pengawasan langsung dari atasan, semua tanggung jawab ada di tangan sendiri. Jika tidak bisa mengelola waktu dengan baik, produktivitas bisa menurun. Tidak ada jam kantor yang mengharuskan kita bekerja dari pukul 9 pagi hingga 5 sore, tetapi justru inilah tantangan terbesar---bagaimana menjaga disiplin diri agar tetap bekerja dengan efektif.
2. Isolasi Sosial
Bekerja dari rumah terdengar nyaman, tetapi bisa menjadi sepi dalam jangka panjang. Tanpa interaksi langsung dengan rekan kerja, seseorang bisa merasa terisolasi. Oleh karena itu, saya sering menyempatkan diri untuk bergabung dalam komunitas freelancer atau mengikuti acara networking agar tetap terhubung dengan dunia luar.
3. Persaingan Ketat
Dengan semakin populernya profesi Virtual Assistant, persaingan di platform freelancer seperti Upwork atau Fiverr semakin ketat. Butuh strategi khusus untuk bisa mendapatkan klien yang tepat dan mempertahankan hubungan kerja yang baik.
Mengapa Anda Harus Mencoba?
Meski memiliki tantangan, profesi Virtual Assistant tetap menjadi peluang besar bagi siapa saja yang ingin lepas dari keterikatan kantor tradisional. Jika Anda ingin mencoba karier ini, langkah awal yang bisa dilakukan adalah:
Mengasah keterampilan yang dibutuhkan seperti manajemen jadwal, customer service, atau pengelolaan media sosial.
Membangun portofolio yang menarik agar lebih mudah mendapatkan klien.
Mendaftar di platform freelancer dan aktif membangun jaringan profesional.
Tren kerja remote terus berkembang, dan Virtual Assistant adalah salah satu pekerjaan yang memungkinkan siapa pun untuk bekerja dengan lebih bebas dan fleksibel. Jika Anda ingin mencoba sesuatu yang baru dan menikmati kebebasan dalam bekerja, mengapa tidak mempertimbangkan menjadi Virtual Assistant?
Bagi saya, mengikuti kursus Virtual Assistant bukan hanya tentang mendapatkan keterampilan baru, tetapi juga tentang mengubah cara pandang terhadap dunia kerja. Dulu, saya berpikir bahwa pekerjaan harus selalu dilakukan di kantor dengan aturan yang kaku. Namun, setelah menyelesaikan kursus ini, saya menyadari bahwa dunia kerja modern menawarkan lebih banyak kemungkinan. Saya belajar bahwa dengan dedikasi dan ketekunan, siapa pun bisa membangun karier dari mana saja, tanpa harus terikat pada meja kantor.
Memulai sesuatu yang baru memang menantang, dan tidak jarang rasa ragu menghampiri. Namun, saya percaya bahwa setiap langkah kecil menuju kemandirian adalah investasi bagi masa depan. Saya mungkin belum memiliki klien pertama, tetapi saya sudah memiliki modal utama: ilmu, semangat, dan keberanian untuk melangkah. Saya yakin dengan terus berlatih dan membangun koneksi, pintu-pintu kesempatan akan terbuka.
Jadi, bagi Anda yang mungkin masih ragu untuk mencoba, saya ingin mengajak Anda untuk berani melangkah. Dunia kerja sedang berubah, dan inilah saat yang tepat untuk mengeksplorasi potensi baru. Jika saya bisa memulai perjalanan ini, Anda pun pasti bisa!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI