Bagi perempuan yang memiliki akses di perkotaan, terkadang kesempatan untuk belajar dan mengembangkan diri juga bukan perihal yang mudan karena berkaitan dengan akses dan peluang.
Ini berarti keberadaan teknologi yang dianggap memberikan solusi terhadap wilayah yang sulit terjangkau juga belum diatasi secara penuh.
Namun celah ini ini dapat diatasi dengan cara berbagi pengetahuan melalui platform teknologi yang dapat kita jangkau sehari-hari.
Untuk membantu perempuan yang lainnya mendapatkan pengetahuan dan wawasan yang beragam, ibu-ibu dapat menyebarkan satu konten positif yang dapat dibaca oleh pembaca yang lain.
Ini efektif, terutama untuk meredam hoax dan kebencian di media sosial yang digaungkan melalui isu politik dan agama. Â
Karena solidaritas para mak-mak itu kuat sekali, cara ini dapat dilakukan sejak dalam WAG. Melemparkan suatu pengetahuan lalu bersama-sama mengkritisinya dari berbagai pandangan.
Cara ini tentu tidak mudah, tetapi sangat mungkin dilaksanakan. Dan pada akhirnya, bila semua perempuan telah memiliki kesadaran dan pengetahuan yang kritis maka bukan tidak mungkin perempuan akan terlibat dalam proses pembangunan, menempati posisi-posisi strategis, dan ikut menentukan kebijakan bagi perempuan yang selama ini kurang diperhatikan.
Mak-mak kritis, bersatulah!