Di era modern, menjadi seorang entrepreneur muda bukan hanya soal memiliki produk atau bisnis yang bagus, tetapi juga tentang bagaimana membangun identitas diri yang kuat. Identitas ini dikenal dengan sebutan personal branding. Personal branding membantu kita dikenali, dipercaya, dan dihargai, baik oleh calon konsumen maupun komunitas yang lebih luas. Menurut saya, personal branding sebaiknya dibangun dari passion—hal yang benar-benar kita sukai dan kuasai.
Sejak kecil, saya memiliki ketertarikan besar pada dunia fashion dan makeup. Awalnya, saya sering menghabiskan waktu menonton video fashion dan kecantikan di YouTube. Saya kagum melihat bagaimana seseorang bisa tampil percaya diri hanya dengan memadukan pakaian sederhana atau menggunakan makeup yang sesuai. Dari situlah rasa ingin tahu saya tumbuh, dan perlahan-lahan saya mulai mencoba sendiri.
Mulai dari eksperimen kecil seperti memadukan warna pakaian, mencoba gaya baru, hingga belajar teknik makeup sederhana, passion ini semakin lama berubah menjadi keterampilan. Saya tidak hanya menikmatinya sebagai hobi, tetapi juga melihat potensi besar di dalamnya. Fashion dan makeup bagi saya bukan sekadar mempercantik diri, tetapi juga cara untuk mengekspresikan kepribadian, kreativitas, dan bahkan memengaruhi cara orang lain memandang diri mereka sendiri.
Dalam perjalanan ini, saya menyadari bahwa passion yang kuat perlu ditunjang dengan personal branding yang tepat agar bisa berkembang menjadi sesuatu yang lebih besar. Ada beberapa langkah yang saya lakukan dalam membangun personal brand di bidang fashion dan makeup:
1. Menentukan nilai unik (unique value)
Saya berusaha menemukan keunikan dari gaya saya sendiri. Misalnya, saya lebih suka gaya yang simpel namun tetap elegan, atau makeup yang natural tapi memberi kesan percaya diri. Dengan memiliki ciri khas, orang bisa lebih mudah mengingat saya dibandingkan jika hanya mengikuti tren semata.
2. Konsistensi dalam membagikan karya
Saya mulai membagikan konten tentang fashion dan makeup, baik berupa tips singkat, tutorial, maupun inspirasi gaya. Konsistensi ini penting agar orang lain mengenal bahwa bidang ini adalah identitas saya.
3. Belajar dan beradaptasi
Dunia fashion dan kecantikan selalu berkembang pesat. Karena itu, saya terus belajar dari berbagai sumber, mengikuti tren terbaru, namun tetap menyesuaikannya dengan gaya saya sendiri. Dengan cara ini, saya tetap relevan tanpa kehilangan identitas.
4. Membangun kepercayaan
Bagi saya, personal branding bukan soal pencitraan palsu, melainkan bagaimana saya bisa tampil autentik. Saya ingin orang percaya bahwa apa yang saya bagikan benar-benar berasal dari pengalaman dan passion saya sendiri.
Ke depan, saya bercita-cita untuk mengembangkan passion ini menjadi sebuah bisnis di bidang fashion dan kecantikan. Entah itu berupa brand fashion lokal, layanan makeup artist, atau bahkan platform edukasi tentang gaya dan kecantikan. Dengan personal branding yang kuat, saya percaya orang tidak hanya akan mengenal produk atau jasa saya, tetapi juga nilai dan identitas yang saya bawa.
Saya yakin passion, jika dikombinasikan dengan konsistensi, kreativitas, dan kerja keras, dapat menjadi modal utama untuk sukses sebagai entrepreneur muda. Fashion dan makeup telah menjadi bagian dari perjalanan hidup saya sejak kecil, dan kini saya ingin menjadikannya pijakan untuk masa depan. Dengan personal branding yang tepat, saya percaya diri bisa memberi inspirasi dan dampak positif bagi banyak orang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI