Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Memahami Psikologi Sarpin-Amien Rais dan Ahok-Jokowi

1 Maret 2015   15:07 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:19 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Cerdas. Fenomenal dua pasangan itu. Membandingkan sisi psikologis dua pasangan politikus itu sungguh menarik. Dari sisi psikologis, Sarpin Rizaldi sepadan bertandem dengan Amien Rais. Demikian pula Ahok-Jokowi serasa pasangan yang pas. Kedua pasangan itu memiliki kecerdasan dan standard berpikir yang luar biasa. Tak pelak, dua pasangan itu secara tepat memiliki kecocokan dalam paduan mereka: soulmate. Dari pandangan psikologis, untuk menjadi tandem Amien Rais tak akan cocok dengan Ahok. Demikian pula, dari pengalaman spiritual-psikologis Sarpin tak cocok dengan Jokowi. Jokowi pun tak sejalan dengan Amien Rais. Ahok pun tak pas jika ditandemkan dengan Sarpin. Mari kita lihat sisi psikologi dan kecerdasan Sarpin-Amien Rais dan Ahok-Jokowi dengan hati gembira ria senang sentosa bahagia selamanya.

Keempat orang dalam dua pasangan soulmate itu memiliki dasar-dasar kecerdasan luar biasa. Amien Rais Professor. Sarpin Rizaldi, SH MH, DLL. Sementara Presiden Jokowi dan Ahok lulusan S-1 saja, tak mencapai S2, namun dalam segi kecerdasan sosial-spiritual jauh melampaui pasangan Sarpin-Amien Rais.

Kita tengok pasangan pertama yakni Sarpin Rizaldi-Amien Rais. Kita perhatikan sepak terjang mereka.

"Iya. Kalau menurut Anda itu menghina bukan? Saya hakim, Anda kira saya bodoh," kata Sarpin Rizaldi. Itulah kutipan dari Tempo.co. Tak ada seorang pun di Indonesia yang menyatakan Sarpin bodoh. Jelas Sarpin adalah kesempurnaan kecerdasan manusia. Tak ada manusia hakim seperti Sarpin yang mampu menerobos KUHAP dan menimbulkan kegaduhan hukum. Hanya orang cerdas yang mampu melakukannya. Demikian pula, tak ada politikus licin dan cerdas melebihi Amien Rais. Maka pemahaman psikologis terkait sepak terjang Sarpin Rizaldi adalah tergambarkan dalam sikap dan kelakuan politik Amien Rais.

Amien Rais dan Hakim Sarpin Rizaldi. Ini duo serangkai yang menarik. Keahlian melihat wajah dan menembus ke dalam pikiran adalah keajaiban. Melihat Amien Rais 25 tahun lalu, ketika baru lulus dari sekolah di Amerika, berbeda dengan masa reformasi dan kini. Amien Rais adalah gambaran Hakim Sarpin saat ini. Ada kemiripan dalam menggarap premis mayor dan premis minor dalam pikiran mereka. Dan itu adalah keajaiban.

Maka menjadi keajaiban pula ketika kebenaran penglihatan tentang Sarpin terjawab 100%. Di saat semua orang akan dibodohi oleh Sarpin Rizaldi, ada yang tampak berbeda. Di saat semua melihat Hakim Sarpin akan menolak gugatan Budi Gunawan, ada tampak dalam pikiran Sarpin: nekat. Kenekatan yang menghasilkan chaos alias kekacauan hukum. Semua itu lahir dari kecerdasan Sarpin, bukan kebodohan sama sekali.

Sarpin Rizaldi yang dipecat dan dibuang dari tanah Adat oleh Feri Amsari dan Charles Simabura ke Polda Sumatera Barat, Jumat 27 Februari 2015. Dua orang dosen itu yang mengatakan membuang Sarpin sepanjang adat saat aksi Gerakan Sapu Korupsi, di Kota Padang, 17 Februari lalu.

Maka, 100% penduduk Indonesia dan para ahli hukum pun tampak bodoh di depan hakim Sarpin Rizaldi. Sarpin berhasil menerobos atauran hukum. Sarpin berhasil membuat yurisprudensi baru dalam bidang hukum. Sarpin berhasil menerobos semua aturan dengan dalil hukum progresif yang keliar dari KUHAP. Hanya orang cerdas yang mampu melakukannnya dengan modal pertimbangan dangkal: nekat dan ngawur.

Demikian pula Prof. DR. HM Amien Rais, Drs. MML. adalah gambaran kesempurnaan. Perhitungan politiknya selalu cerdas dan luar biasa alias di luar kepatutan. Contohnya, dengan kecerdasannya Amien Rais menyingkirkan Megawati dalam kesempatan menjadi presiden. Dengan ide cerdasnya, Poros Tengah yang digalangnya mendudukkan Gus Dur sebagai presiden. Namun dengan kecerdasan yang dibalut kenekatan dan kengawuran, Amien Rais juga mendongkel Gus Dur - membuat prestasi fenomenal yakni menyakiti warga NU secara permanen. Luar biasa.

Bahkan cacatan paling gres adalah ketika Amien Rais melakukan kampanye politik di tengah memudarnya popularitas: menembak mobilnya sendiri - untung bukan menembak diri sendiri. Ini bukti kecerdasan Amien Rais di usia senja yang mulai aneh-aneh.

Belakangan dalam kongres di Bali, Amien Rais kembali mencari pendanaan dengan menggandeng miliader Soetrisno Bachir. Bachir pun berbaris mendukung Zulkifly Hasan dengan tujuan menjungkalkan Hatta Rajasa. Di tengah kongres, Amien Rais menuduh Hatta Rajasa berbohong kepada PAN dengan bertemu secara rahasia dengan Presiden Jokowi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun