Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Manuver Ical, Ade Komaruddin Tetap Ketum Golkar yang Direstui Penguasa

14 Februari 2016   15:01 Diperbarui: 14 Februari 2016   15:39 1839
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Kepala BIN Sutiyoso I Dok Ninoy N Karundeng"][/caption]Ical alias Aburizal Bakrie melakukan maneuver dan kampanye lewat Mahyudin. Wacana Mahyudin melibatkan KPK dan PPATK dalam Munas X Golkar hanyalah jargon semata. Golkar sebagai partai terkorup memiliki ratusan modus korupsi. Tak terkecuali Munas X Golkar. Mahyudin yang dekat dengan Setya Novanto hanya berfungsi sebagai pemecah suara Ade Komaruddin belaka. Setya Novanto tidak bisa kampanye secara terbuka karena tengah dilikit oleh kasus hukum Papa Minta Saham.

Maka mari kita tengok maneuver Ical dan Setya Novanto lewat Mahyudin sebagai corong untuk melawan Ade Komaruddin sang Ketua DPR yang sudah didukung oleh 30% anggota DPD I dan II di Indonesia dengan hati gembira ria riang suka-cita bahagia sambil menari menyanyi menertawai terbahak lawakan politikus semacam Mahyudin dan Setya Novanto selamanya senantiasa pula.

Golkar akan berubah adalah wacana. Golkar tetap tidak berubah dan tetap menjadi pemimpin para koruptor dalam ranking jumlah kasus korupsi. Golkar memiliki ketrampilan korup tercanggih dengan sistem sel putus dan money laundering paling hebat. Rapi. Tak terendus dan selamat.

Contoh paling hebat korupsi hebat adalah ala Zulkarnaen Djabbar yang menyimpan uang di wilayah tak tersentuh. Money laundering-nya aman dari endusan PPATK karena disimpan dalam wujud saham perusahaan sistem sel putus dengan sistem memercayai orang antah-berantah sebagai kaki-kanan. Di luar itu tentu yang hebat adalah cara korupsi mafia migas dan Petral Muhammad Riza Chalid.

Riza Chalid melakukan perampokan uang negara dari sektor migas menggandeng banyak orang. Kepala BP (SKK) Migas R Priyono jadi kaki tangan mafia migas merugikan Negara Indonesia Rp 35 triliun. Kasus terendus terbesar. Uang hasil rampokan menjadi gedung-gedung pencakar langit dan properti yang dimiliki oleh para pejabat dan kroni Riza Chalid – lagi-lagi dengan menggunakan nama antah-berantah sistem sel putus; dengan dokumentasi sah ala pencucian uang namun tetap dikuasai mafia.

Maka untuk Mahyudin, berbicara tentang Golkar yang akan berubah adalah sah. Namun faktanya Golkar tidak akan pernah berubah sebagai partai politik terkorup dan terlihai. Contoh paling hebat adalah Ketum Golkar Akbar Tandjung dibebaskan dari kasus dana non-budget Bulog. Lihai karena kekuasaan politik-hukum, politik-uang, dan uang-politik, dan uang-kekuasaan dan kekuasaan untuk politik berbelut uang adalah realitas politik, bukan hanya Golkar.

Dari rangkaian peristiwa kisruh Golkar, Ade Komaruddin tetap akan memenangi kursi kekuasaan, dan bukan Setya Novanto atau lainnya. Dalam konteks kekuasaan dan intrik politik, Mahyudin sedang berbicara untuk kampanye mendukung Setya Novanto dan bukan untuk dirinya. Mahyudin pun bukan apa-apa dan tidak memiliki pengaruh kuat di Golkar Pusat maupun daerah. Pun kampanye dan merangkul KPK hanyalah omongan semata. Kasus Nurdin Halid di Munas Golkar Ical Bali yang jelas mengarahkan dukungan dengan bau politik uang tetap akan mewarnai.

Namun, Golkar tengah menemui titik tekanan luar biasa dari the Oparators yang didukung oleh the Supreme Operator untuk menunjuk Ketum Golkar Ade Komaruddin –atau asal bukan Setya Novanto dan faksi Ical di Golkar, sebagaimana tidak dikehendakinya Ical oleh penguasa sebagai pendengar inspirasi rakyat. Pun tidak diinigininya Ical sebagai Ketum Golkar oleh penguasa juga berlaku bagi calon yang akan bisa menjadi boneka Ical yang ingin tetap menguasai Golkar lewat pos kekuasaan Dewan Pertimbangan Golkar. Manuver apapun Mahyudin dan kubu Ical, tetap Ade Komaruddin atau asal bukan Ical dan kroninya yang akan dipilih oleh the Operators.

Salam bahagia ala saya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun