Mohon tunggu...
ninik sumarninanring
ninik sumarninanring Mohon Tunggu... Full Time Blogger - menikah

hobi saya menulis, karena bagi saya menulis akan mengasah kemampuan saya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kepergianmu Membawaku Kembali PadaNya

5 Februari 2020   17:30 Diperbarui: 5 Februari 2020   17:42 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Patah hati

Kepergian seseorang yang pernah berjuang untuk membahagiakanmu, bakal menjadi momok paling menakutkan bahkan separuh jiwamu terasa pergi bersamanya.
Suatu pagi yang cerah ditambah hembusan angin yang sejuk, membuat hariku begitu menyenangkan seketika berubah saat mendengar kabar kalau pujaan hati yang satu bulan lagi bakal menjadi pendamping hidup kini telah pergi.
Dilla : Anggun, kamu dimana? teriaknya didepan rumah
Anggun : Iya aku disini
Dilla : Kamu yang sabar ya!
Anggun : Kenapa? Dilla terdiam sambil menangis sejadi-jadinya. Kamu Kenapa?, kenapa?
Dilla : Sabar ya, Andi telah pergi.
Anggun : Ke Jerman, bukannya nanti pekan depan dia pergi?
Dilla : Gun sabar ya! Andi kecelakaan tadi subuh dan dia meninggal.
Anggun : Kamu jangan bercanda donk, nggak lucu tahu, tadi subuh dia bangunin aku shalat subuh kok.
Dilla : Aku, baru dapat kabar dari adikku di Kampung kalau Andi kecelakaan dan meninggal saat dia perjalanan pulang dari Masjid.
Anggun : Ahhh aku tak percaya. (Anggun coba menelpon mamanya Andi), Tan, Andi dimana? tanyanya saat Mama Andi angkat telpon.
Mama Andi : Nak, sabarki! ini baruka mau telponki, Kakakmu telah pergi nak..
Anggun : Maksud tante gimana? Kak Andi ke Jerman? kenapa tante nangis?
Mama Andi : Andi meninggal, nak!! pulang dari Masjid tadi dia kecelakaan.

"Dadaku serasa sesak tak bisa bernafas"
"Duniaku terasa telah berakhir"
"Separuh jiwaku pergi bersamamu'

Anggun : Iye (Iya) Tante saya mau ke Bantaeng sekarang
Dilla : Sabar, Gun. dia orang baik Insha Allah tenang disisiNya

Sesampai di rumah Andi, kaki Anggun menjadi kaku untuk melangkah, bibirnya membisu, air matanya terus bercucuran tak terbendung, dalam hatinya lirih mengatakan kenapa kamu pergi cintaku, aku belum pernah satu kalipun membuatmu bahagia," di benak Anggun hanya ada penyesalan dan penyesalan. Semua sahabat Anggun pun datang memeluknya dan meminta merelakan kekasih hati yang rencana menikahnya itu.

Irvan : Gun, aku tahu kamu wanita yang cerdas dan kuat, terimalah takdir Allah, kamu harus ikhlas, supaya Andi dapat pergi dengan tenang.
Anggun : Tapi Van, selamanya hidupnya aku tak pernah satu kalipun membuat dia bahagia? aku menyesal telah banyak menyakitinya.
Irvan : Kamu yang sabar saja, kalau kamu mau lihat bahagia dan tenang, coba kamu pikir dia pernah meminta apa padamu dan coba kamu lakukan permintaannya itu.
Dilla : Andi dulu pernah memintamu menggunakan hijab dengan sempurna kan? coba mulai hari ini kamu ikuti permintaan dia, toh permintaan dia demi kebaikan kamu juga, hijab itu kewajiban wanita muslimah.
Anggun : Iya dil, Insha Allah
Irvan : Teruslah memperbaiki diri hindari segala perbuatan yang dapat menjerumuskanmu kedalam dosa. Gun, bulan lalu itu Andi datang padaku menangis-nangis bukan karena sakit hati kamu memilih Nursam, namun dia takut wanita yang dicintainya jadi penghuni nereka karena berpacaran. Kamu mengertikan, pacaran itu adalah jalan menuju perzinahan, dia takut itu Gun. Pacaran bukan merupakan ajaran islam, bahkan budaya Indonesia sangatlah bertentangan dengan praktek pacaran yang saat ini begitu menjamur dikalangan muda mudi, ia hanyalah adat kebiasaan yang diadopsi oleh masyarakat.
Anggun : Iya, van aku paham, terima kasih kalian telah menyadarkanku. Mulai hari ini saya janji akan melakukan segala permintaannya.
Dilla : Gun, jika hatimu sesak dan tak bisa ikhlas, kamu ikut saja bengkel hatinya Irvan, dia sering ikut kajian tuh, supaya kamu lebih dekat pada sang pencipta. Kepergian sahabat kita ini harus menjadikan kita semua menjadi manusia yang lebih baik lagi.
Sejak hari itu Anggun mulai belajar agama islam dengan benar, mulai mengenakan hijab panjang dan mulai tak pacaran lagi. Kepergiaan kekasih hatinya telah membuatnya kembali kepada sang pencipta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun