Senyum ku adalah sejumput tawar pengharapan yang pecah pada larutnya malam tak berbingkai bintang
Mataku adalah lentera yang menerobos diantara celah duka berbungkus kafan dan larut pada butian pasir yang basah.
Tanganku adalah ranting kokoh yang tak berhenti menari di atas kertas bersampul jingga.
Kakiku adalah galah yang melangkah jauh beriring air mata bersatu dengan rindu pada hening malam
Nyanyian itu terasa sesak karena dawainya patah, tatap sendu matanya lanum tersimpan dibalik senyum
Tuhan, dipintuMu aku bersandar harapan tanpa kedip bintang
Pada malam Mu aku satukan rindu pada shalawat penantian.
Aku rindu pada Mu, Tuhan pada gersang nya waktu dan terik nya Surya.
Di kaki langit Mu aku mengadu
September 2017