Kamu serupa nyanyian malam dalam kelam
Membius Kudus tersarang pada temaran cahaya bulan
Bibir ku terkatup tak mampu menyebut namamu
Mataku sembab menghitung berapa kali tumpukkan rindu yang luluh
Luluh karena butiran hujan yang pecah di dinding hati
Kamu serupa kecubung yang sinis berpayung terik
Menghapus semua untaian manis antara kita
Terjebur pada kawah kecewa tertimbun janji
Tak bergerak, karena kematian sukma memisahkan jarak
Kamu serupa dodol Garut tak berasa
Karena sarinya tawar, lebur dalam penghianatan
Dan, aku hanya mampu diam mengumpulkan serpihan luka yang kau balurkan di raga ku.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!