Mohon tunggu...
Nindi PutriFebyanti
Nindi PutriFebyanti Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi Pendidikan Sosiologi, Universitas Negeri Malang

Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Politik Berdemokrasi bagi Kaum Muda untuk Negeri yang Berdikari

11 Desember 2019   10:32 Diperbarui: 11 Desember 2019   10:49 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kata demokrasi telah disosialisasikan dan diperdengarkan di telingan anak-anak Indonesia sejak mereka masih kecil. Sejak kecil anak-anak di Indonesia telah diajarkan kehidupan berdemokrasi. Mulai dari ketika duduk di bangku sekolah dasar telah diajarkan untuk mengeluarkan pendapat dalam pemilihan ketua kelas.

Sejak kecil anak-anak Indonesia telah diajarkan implementasi dari demokrasi secara sederhana. Pada kelompok masyarakat, dalam kehidupan sehari-hari masyarakat diberikan hak untuk berpendapat ketika hendak memilih ketua dalam kelompok mereka seperti ketua kelompok tani, ketua kelompok PKK dan lain-lain hal tersebut merupakan contoh dari implementasi demokrasi secara sederhana di dalam lingkungan masyarakat.

Demokrasi secara lebih luas adalah demokrasi yang diterapkan dalam kontek negara yaitu demokrasi negara Indonesia. dalam perjalanannya demokrasi di Indonesia mengalami perjalanan yang cukup panjang. Demokrasi di Indonesia telah mengalami beberapa kali perubahan. Tahun 1995 merupakan pesta demokrasi pertama di Indonesia. Dengan sistem demokrasi diharapkan pemerintah dapat menjalankan pemerintahan dengan adil dan terarah.

Demokrasi di Indonesia telah mengalami proses adopsi dan berbeda dengan demokrasi barat yang menganut kebebasan tanpa batas.
Namun saat ini kesadaran berdemokrasi pada masyarakat mulai menghilang. Kebiasaan bermusyarawarah mulai ditinggalkan. Kegiatan-kegiatan untuk melatih kehidupan berdemokrasi secara sederhana seperti pemilihan ketua kelas, kegiatan karang taruna serta kegiatan-kegiatan lainnya mulai ditinggalkan.

Atas nama efektifitas masyarakat modern mengorbankan hak individu untuk berpendapat. Hal tersebut dibuktikan dengan seringnya ketua kelas atau ketua himpunan mahasiswa yang dipilih secara langsung oleh guru atau dosen. Ketika hal tersebut dibiarkan maka keapatisan masyarakat khususnya anak muda terhadap kehidupan berdemokrasi akan semakin tinggi.

Fenomena adanya golongan putih menunjukkan bahwa masyarakat telah kehilangan semangatnya terhadap kehidupan berdemokrasi di negeri ini. Untuk keputusan penting mengenai pemimpin yang akan memimpin negaranya, masyarakat tidak mempedulikannya dengan tidak mengikuti pemilu. Yang mana pemilu merupakan pesta demokrasi terbesar di Indonesia.

Oleh karena itu pendidikan yang berkelanjutan diperlukan untuk memupuk kembali semangat berdemokrasi pada masyarakat. kami percaya bahwa pendidikan yang mampu mengembalikan semangat berdemokrasi masyarakat. Hal ini dikarenakan masyarakat akan semakin tahu sistem demokrasi di Indonesia dan berusaha untuk memenuhi hak dan kewajiban mereka. Faktor minat dalam demokrasi didukung juga dengan penanaman nilai demokrasi sejak kecil serta kritis dalam menghadapi segala bentuk fenomena demokrasi sehingga masyarakat akan semakin mempertimbangkan dengan bijak fenomena yang terjadi menjadi sebuah aksi individu.

Indonesia memiliki jumlah masyarakat buta aksara serta putus sekolah dengan angka sangat tinggi menjadikan proses sosialisasi terhadap program-program pemerintah terhambat untuk sampai kepada masyarakat. Hal itu pula yang menyebabkan kehidupan berdemokrasi secara baik belum dapat diterapkan karena kurangnya pemahaman masyarakat mengenai demokrasi itu sendiri, banyaknya pemilih golput (golongan putih) merupakan contoh nyata dari rendahnya kesadaran berdemokrasi dalam masyarakat. Maka dari itu diperlukan kegiatan yang dapat meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai kehidupan berdemokrasi guna mewujudkan proses politik di negeri ini.

Dalam perjalanan menuju sistem demokrasi terbaik untuk Indonesia, banyak terjadi penyimpangan. Diantaranya adalah ketika demokrasi Indonesia berubah menjadi demokrasi terpimpin. Dalam demokrasi terpimpin terdapat beberapa hal yang bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi, diantaranya adalah : penetapan dan pengangkatan presiden seumur hidup oleh MPRS, pembubaran konstituante hasil pemilu, pembredelan pers atas dalih mengganggu revolusi (Nadrilun, 2014). Hal-hal tersebut merupakan pencideraan terhadap nilai-nilai demokrasi yang telah dibangun dan direncanakan sejak awal lahirnya demokrasi di Indonesia.

Pada pemerintahan presiden Soekarno, terdapat upaya untuk memasukkan ideologi komunis oleh PKI. Intervensi dari beberapa pihak untuk menerapkan Dwi Fungsi ABRI yang melibatkan ABRI dalam pemerintahan juga bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi. Akhirnya dalam perjalanan Indonesia menemukan implementasi demokrasi terbaik, presiden Soekarno digantikan dengan presiden Soeharto. Masyarakat yang sangat anti komunis dimanfaatkan Soeharto sebagai momentum untuk memperoleh kekuasaan dan dukungan dari masyarakat dengan menggunakan dalih menumpas komunisme di Indonesia.

Pada pemerintahan Soeharto menamakan kabinetnya dengan nama orde baru. Pada masa orde baru ditawarkan sebuah sistem demokrasi baru yaitu demokrasi pancasila. Demokrasi pancasila merupakan demokrasi yang dilandasi oleh nilai-nilai pancasila. Dalam kenyataannya, sistem demokrasi diimplementasikan dengan melakukan pengekangan. Pengekangan-pengekangan tersebut berada dalam segala hal, mulai dari pengekangan terhadap kebebasan pers, tidak adanya penghargaan terhadap HAM dan lain-lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun