Mohon tunggu...
Nindi Atika
Nindi Atika Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Universitas Nasional Program Studi Ilmu Komunikasi Jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kerugian dari Boomingnya Citayam Fashion Week

1 Agustus 2022   21:41 Diperbarui: 1 Agustus 2022   21:46 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Awal mula adanya Citayam Fashion Week di Sudirman yaitu banyaknya konten creator di platfrom TikTok yang mewawancarai anak remaja yang nongkrong dikawasan Sudirman, Jakarta Pusat. Mereka sering muncul diwawancarai oleh salah satu creator TikTok tentang outfit mereka, oleh karena itu banyak yang mulai mengadu style fashion mereka dengan datang ke area SCBD. Mereka jauh-jauh datang dari citayam maupun yang dari Bojong gede untuk fashion show diatas zebra cross, tidak hanya fashion show saja tetapi banyak juga yang foto-foto maupun hanya jalan-jalan saja dan jajan di sekitaran Sudirman.

Dengan boomingnya Citayam Fashion Week di media sosial membuat para masyarakat penasaran dengan ramainya kawasan tersebut, tidak hanya masyarakat biasa saja yang mengunjungi Sudirman. Banyak para artis yang mengunjungi Sudirman bahkan Bapak Ridwan Kamil dan Bapan Anies Baswedan pun mengunjungi Sudirman. Semakin ramai pengunjung Citayam Fashion Week di Sudirman membuat para pekerja melewati jalan tersebut merasa terganggu dengan adanya Citayam Fashion Week yang terlalu ramai dan menutup jalan.   

Ditangah-tengah ramainya para anak muda yang adu outfit di Citayam Fashion Week, tetapi ada beberapa hal negatif pada anak-anak muda tersebut di SCBD tersebut. Banyak anak muda yang menjadikan tempat tersebut menjadi sarana LGBT, membangun bibit-bibit LGBT bahkan hal tersebut didukung oleh Influencer-influencer TikTok maupun Instagram. Ada salah satu anak laki-laki dibawah umur yang berpenampilan seperti wanita dan berlagak seperti layaknya seorang wanita dan ada 2 pasangan LGBT yang catwalk diatas zebra cross dan justru hal tersebut menjadi sorotan warganet dan di dukung para masyarakat.

Bahkan adanya Citayam Fashion Week ini membuat jalan Sudirman macet, karena banyak yang parker sembarangan disekitar Sudirman. Hal ini yang membuat para pengguna jalan terganggu, yang ingin berangkat kerja ataupun yang ingin naik MRT merasa terganggu dengan banyaknya pengunjung yang datang dan parker liar. Dan semakin viralnya Citayam Fashion Week ini membuat makin ramainya pengunjung, dan hal ini juga yang membuat angkat covid kembali naik.

Mengingat para pelaku Fashion show dikawasan SCBD didominasi oleh remaja yang belum mempunyai pekerjaan, yang pastinya akan membebani orang tua. Karena meskipun barang-barang yang dipamerkan bukanlah barang bermerek, remaja tetap harus mengeluarkan banyak uang untuk menjadi modis di acara tersebut dan dampak negative lainnya adalah seperti meninggalkan kewajibannya yaitu sekolah, karena sudah banyak yang terlena dengan dunia ketenaran, dimana ada yang sedang viral disitulah para anak remaja kejar atau ikuti.

Diluar hal itu, dengan adanya Citayem Fashion Week ini sudah banyak yang mengikuti fenomena tersebut, Contohnya seperti di daerah Malang, Bandung dan Depok.

Aktivitas Citayam Fashion Week setelah viral di media sosial, sehingga muncul banyak kegiatan lain seperti Braga Fashion Week untuk adu penampilan busana para remaja yang saat ini sedang menjadi sorotan. Bandung sebagai Paris Van Java tentu tidak mau kalah dari Citayam Fashion Week, sedangkan kalau Bandung membuat event Braga Fashion Week.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun