Kegiatan pengembangan berdasarkan multiple intellihences memberikan peluang keberhasilan yang lebih besar karena anak mendapat kesempatan untuk belajar melalui cara-cara yang lebih bervariasi. Anak akan berusaha mencapai hasil belajar uang optimal melalui cara uang sesuai began dari dan karakteristik objek yang dipelajari.Â
Belajar tentang alam tentu berbeda dengan belajar tentang diri sendiri, kemanusiaan dan musik anak juga memiliki berbagai cara untuk belajar tentang objek.
Tujuan belajar bagi setiap orang adalah memahami apa yang akan di pelajari melalui  berbagai cara. Jeannette Bis mengurangikan pendapat para ahli tentang 13 cara belajar, yaitu :
1. Belajar melalui pengalaman melakukan melalui aktivitas.
2. Belajar melalui apa yang dilihat dan didengar.
3. Belajar berada pada direstui santai tetapi menantang.
4. Belajar melalui musik dan ritme.
5. Belajar melalui penyatuan gerak tubuh dan aktivitas otak.
6. Belajar dengan saling berbicara atau berkomunikasi.
7. Belajar dengan refleksi.
8. Belajar meliputi integrasi angka dan kata secara menyenangkan.
9. Belajar dengan menyentuh.
10. Belajar dengan mengecap.
11. Belajar dengan membaui.
12. Belajar dengan memanfaatkan seluruh alam.
Cara-cara diatas memungkinan anak menguasai berbagai pengetahuan seusai dengan karakteristik pengetahuan hang akan dipelajarinya.
Menurut Armstrong visi tentang kelas sebagai mikroskopis masyarakat sama pandangan Dewey sejalan dengan konsep Multiple Intelligence dalam hal teknik pembelajaran.Â
Artinya, apa yang diberikan di kelas, harus diberikan kontribusi terhadap kehidupan nyata anak di masyarakat. Apa yang dipelajari anak bukanlah sesuatu yang lepas dari kehidupan sosial. Salain itu, anak harus belajar dengan beraktivitas. Aktivitas inilah yang menimbulkan pengalaman dan menstimulasi kecerdasan.
Sumber :
Musfiroh, Tadkiroatun. Perkembanhan Kecerdasan Majemuk. Jakarta : Universitas Terbuka, 2010.