Praktik penagihan utang oleh debt collector di sektor perbankan Indonesia kembali menjadi sorotan publik. Fenomena yang sering disebut sebagai "uji nyali" ini merujuk pada metode penagihan agresif yang kerap menimbulkan ketegangan antara pihak bank, nasabah, dan petugas lapangan. Di balik kontroversi tersebut, muncul pertanyaan krusial: bagaimana dampaknya terhadap strategi perencanaan sumber daya manusia (SDM) di industri perbankan?
Debt Collector: Antara Efisiensi dan Risiko
Dalam sistem perbankan, debt collector berperan sebagai pihak ketiga yang ditugaskan untuk menagih kredit macet. Meski secara hukum diatur melalui Peraturan Bank Indonesia No. 11/11/PBI/2009, praktik di lapangan sering kali melanggar prinsip perlindungan konsumen dan etika perbankan. Beberapa kasus ekstrem bahkan berujung pada konflik fisik dan pelanggaran hak asasi nasabah.
Dampak terhadap Strategi SDM Perbankan
Fenomena ini memaksa institusi perbankan untuk meninjau ulang strategi perencanaan SDM mereka. Berikut beberapa dampak yang muncul:
- Reformulasi Kompetensi SDM Bank kini menuntut SDM yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga memiliki kecerdasan emosional dan kemampuan komunikasi yang tinggi untuk menangani situasi sensitif.
- Pergeseran dari Eksternalisasi ke Internalisasi Banyak bank mulai mengurangi ketergantungan pada pihak ketiga dan membentuk unit internal penagihan yang lebih terlatih dan terkontrol.
- Analisis Beban Kerja dan Risiko Psikologis Perencanaan SDM kini mencakup analisis beban kerja dan risiko psikologis bagi petugas penagihan, guna mencegah burnout dan konflik di lapangan
- Penerapan Teknologi dan Fintech Untuk mengurangi interaksi langsung yang berisiko, bank mulai mengadopsi teknologi digital dalam proses penagihan, seperti reminder otomatis dan negosiasi daring.
Menuju Perbankan yang Humanis
Perencanaan strategis SDM di sektor perbankan kini diarahkan pada efisiensi yang berkelanjutan dan pendekatan yang lebih humanis. Dengan memadukan analisis tren, model komputer, dan evaluasi beban kerja, bank dapat merancang sistem penagihan yang lebih aman, adil, dan produktif.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI