Memasuki jenjang pendidikan yang baru dari SD ke SMP, merupakan momen penting dan penuh tantangan bagi peserta didik. Untuk membantu mereka beradaptasi dengan lingkungan baru, sistem pembelajaran, guru, teman, serta nilai-nilai sekolah, pemerintah mewajibkan satuan pendidikan menyelenggarakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Pada tahun ini Kemendikdas mengusung MPLS Ramah.
Menyambut dengan Hati, Bukan Sekadar Tradisi
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) adalah gerbang awal bagi peserta didik baru dalam menapaki jenjang pendidikan selanjutnya. MPLS bukan hanya kegiatan seremonial tahunan, melainkan momentum strategis untuk menanamkan nilai-nilai positif yang akan membentuk karakter siswa. Dalam beberapa tahun terakhir, muncul pendekatan baru yang dikenal dengan istilah "MPLS Ramah." Apa sebenarnya yang dimaksud dengan MPLS Ramah? Dan bagaimana pendekatan ini mampu membentuk karakter murid baru?
MPLS Ramah adalah kegiatan pengenalan lingkungan sekolah yang mengedepankan pendekatan humanis, edukatif, dan menyenangkan. Tidak ada perpeloncoan, tidak ada tindakan intimidatif, apalagi kekerasan fisik atau verbal. Dalam MPLS Ramah, peserta didik baru disambut layaknya keluarga baru, dengan tangan terbuka, senyum tulus, dan empati dari para guru maupun kakak kelas.
Prinsip utama MPLS Ramah adalah menghargai keberagaman, menciptakan lingkungan yang inklusif, serta menumbuhkan semangat belajar dan berprestasi tanpa tekanan. Kegiatan disusun dengan matang dan terstruktur agar sarat makna, menghibur, dan membangun motivasi.
MPLS bukan sekadar ajang perkenalan, melainkan proses edukatif dan integratif yang didesain untuk membentuk karakter, menanamkan kedisiplinan, dan membangun rasa cinta terhadap sekolah. Dan yang paling khusus adalah memberikan pemahaman kepada murid baru tentang tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat yang terdiri dari bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur lebih awal.
Kegiatan ini juga menjadi awal yang menentukan dalam membangun suasana belajar yang menyenangkan dan bersahabat. Melalui artikel ini, kita akan membahas secara mendalam pelaksanaan MPLS Ramah di tingkat SMP, termasuk regulasi yang mendasarinya, manfaat yang diperoleh siswa, tujuan penyelenggaraan, serta teknik panduan implementasinya di sekolah.
Alasan pemerintah mengusung tema MPLS Ramah agar MPLS ini dirancang dan dilaksanakan dengan kegiatan yang memuliakan dan menghormati hak anak, dan menjujung tinggi nilai-nilai karakter untuk mewujudkan lingkungan belajar yang nyaman, aman, dan menggembirakan melalui kegiatan yang bermakna dan menyenangkan.
Di dalam MPLS dipaparkan tentang karakter dan kebiasaan yang harus dimiliki oleh para murid yaitu tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat yang dijadikan karakter utama dalam pendidikan di Indonesia. Tujuh kebiasaan itu adalah bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat bergizi, gemar belajar, bermasyarakat dan tidur cepat.
Mengapa tujuh kebiasaan hebat itu sangat penting dilaksanakan di semua sekolah?
Pendidikan karakter tidak cukup hanya diajarkan, tapi harus dibiasakan. Ketujuh kebiasaan ini membentuk karakter dasar yang kuat dan menyeluruh, meliputi:
- Spiritualitas dan moralitas (melalui ibadah),
- Kedisiplinan dan kemandirian (melalui bangun pagi, tidur tepat waktu),
- Kesehatan jasmani dan rohani (melalui olahraga dan makan sehat),
- Intelegensi dan rasa ingin tahu (melalui belajar),
- Kecakapan sosial dan empati (melalui hidup bermasyarakat).
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!