Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar Sepanjang Hayat

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama FEATURED

Pembelajaran Tatap Muka dan Program Vaksinasi Covid-19

11 September 2021   19:47 Diperbarui: 5 Januari 2022   06:46 1913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Vaksinasi Siswa SMP N 2 Cibadak. Dokumentasi Pribadi

Program vaksinasi Covid-19 untuk para pelajar mulai dilaksanakan di beberapa sekolah. Hal ini berkaitan dengan program percepatan vaksinasi bagi seluruh warga negara yang berusia 12 sampai dengan usia 17 tahun. Target percepatan vaksinasi ini mulai menyasar kepada para pelajar.

Seperti diketahui bahwa program vaksinasi ini mulai dilaksanakan di sekolah-sekolah. Dinas Kesehatan dan sekolah mengadakan kerja sama untuk pelaksanaannya. 

Program percepatan ini dituangkan dalam surat edaran nomor Hk.02.02/I/1727/2021 Tentang Vaksinasi Tahap 3 Bagi Masyarakat Rentan Serta Masyarakat Umum Lainnya Dan Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 Bagi Anak Usia 12-17 Tahun.c

Disebutkan dalam surat edaran tersebut bahwa dilaporkan, sejumlah hampir 260 ribu kasus terkonfirmasi merupakan anak usia 0-18 tahun, dimana lebih dari 108 ribu kasus berada pada rentang usia 12-17 tahun. 

Tercatat sejumlah lebih dari 600 anak usia 0-18 tahun meninggal, sejumlah 197 anak diantaranya berumur 12-17 tahun dengan angka Case Fatality Rate pada kelompok usia tersebut adalah 0,18%. Dengan demikian program vaksinasi nasional harus segera dituntaskan.

Percepatan vaksinasi bagi penduduk berusia antara 12 sampai dengan 17 harus segera dilakukan agar memutus penyebaran   Covid-19  melalui anak-anak. 

Sekarang tengah dilaksanakan program vaksinasi pelajar tingkat SMP. Pelaksanaan vaksinasi ini diharapkan dapat segera membentuk herd community bagi para pelajar yang akan melaksanakan pembelajaran tatap muka. 

Pembelajaran tatap muka sudah sangat mendesak. Jika pembelajaran tatap muka ini ditunda kembali, dikhawatirkan banyak para siswa yang akan drop out sekolah dengan berbagai alasan, antara lain mereka terlanjur malas untuk mengikuti pembeajaran daring yang kerap membosankan, ada di antara mereka yang memilih bekerja dibandingkan belajar, dan alasan tidak mempunyai kuota dan handphone sebagai sarana pembelajaran daring.

Kebutuhan pembelajaran tatap muka beriringan dengan kebutuhan vaksinasi bagi para siswa mulai dari jenjang TK hingga SMA. Program vaksin ini diharapkan segera diberikan kepada seluruh pelajar Indonesia. 

Siswa SD yang belum masuk ke program vaksin usia 12 sampai dengan 17 tahun ini. Padahal mereka juga sudah melaksanakan tatap muka. Sangat beresiko jika mereka masih belum mendapat jatah vaksin. 

Tujuan Vaksin Bagi Para Pelajar

Percepatan vaksinasi bagi para pelajar Indonesia berkaitan dengan program pembelajaran tatap muka di beberapa daerah yang masuk ke level 2, dan level 3. Vaksinasi ini harus diberikan kepada para siswa agar dilindungi dari paparan virus Covid-19.

Program vaksinasi ini harus dioptimalkan agar tidak tercipta penyebaran virus Covid-19 ini melalui claster sekolah. Seperti diketahui di beberapa daerah PTM terbatas sudah mulai dilaksanakan. Sudah pasti interaksi antar siswa akan terjadi.

Presiden Joko Widodo mengatakan pembelajaran tatap muka dapat dilaksanakan dengan syarat seluruh pelajar di seluruh tanah air sudah di vaksin. Hal itu dikatakan saat Presiden Joko Widodo meninjau program vaksinasi bagi pelajar di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis (19/08/2021)

Surat Keputusan Bersama yang dikeluarkan oleh empat menteri tentang panduan pembelajaran tatap muka di masa  penyebaran  Covid-19 semakin memperkuat pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas ini. Surat keputusan ini merupakan panduan pelaksanaan tatap muka terbatas di sekolah.

Di sekolah tempat saya bekerja, program vaksinasi dilaksanakan pada hari Rabu (8/9/2021). Vaksinasi ini diberikan untuk para siswa kelas 8 dan kelas 9 untuk dosis pertama. Dari jumlah siswa 507 siswa hanya 70 % yang mengikuti program vaksin tersebut.

Sehari sebelum vaksinasi dilaksanakan, hand phone saya berbunyi beberapa kali. Begitu juga hand phone teman-teman guru yang lain. Telepon atau pesan WA itu datang dari orang tua. yang memberitahukan bahwa mereka tidak mengizinkan anaknya untuk di vaksin. Saya mencoba mencari data tentang alasan mereka melarang anak-anaknya untuk di vaksin. 

Vaksinasi Siswa. dok. pri
Vaksinasi Siswa. dok. pri
Tiga Alasan Orang Tua Melarang Anaknya Di vaksin

  1. Para orang tua merasa khawatir efek paska  anak-anak mereka di vaksin. Mereka membandingkan para penerima vaksin yang mengalami efek yang terjadi setelah di vaksin.
  2. Para orang tua melarang  karena anak-anak mereka memiliki riwayat kesehatan yang buruk, seperti penyakit asma, lambung. demam, batuk pilek, kelenjar  dan ada juga THYROIDTIS darah.
  3. Ada orang tua yang tidak mengizinkan anaknya di vaksin karena belum tahu jenis vaksin yang akan diberikan aoa. Dia pernah membaca ada jenis vaksin yang dapat membuat orang kejang-kejang.

Mengapa hal itu bisa terjadi?

Beragam kecemasan dari para orang tua itu sangat beralasan. Mereka tidak mau anak-anak mereka akan mengalami sesuatu yang membahayakan karena proses vaksinasi ini.Kadang-kadang ketakutan mereka kurang berdasar. Mengapa hal itu terjadi?

  1.  Kurangnya sosialisasi tentang vaksinasi untuk anak. Pengetahuan tentang jenis vaksin yang akan diberikan kepada anak masih kurang sehingga para orang tua merasa ketakutan sesuatu yang buruk akan terjadi setelah anak mereka di vaksin.
  2. Banyak hoaks yang berkaitan dengan pengaruh vaksin bagi tubuh manusia. Hoaks inilah yang telah meracuni otak masyarakat sehingga mereka menolak dan melarang anak-anak di vaksin.
  3. Kurangnya pengetahuan masyarakat untuk mencari informasi yang benar dan memisahkan hoaks dan berita yang merupakan fakta.

Sudah sewajarnya bila masyarakat harus bijak untuk memilih informasi khususnya yang berkaitan dengan program vaksinasi para siswa. PTM akan dilaksanakan dengan baik jika para siswa sudah mendapat perlindungan dari vaksin. Vaksinasi yang diberikan akan menumbuhkan herd immunity bagi para siswa. Hal itu memberikan ketenangan bagi para siswa untuk mengikuti PTM di sekolah. 

Demikian pula upaya sosialisasi yang harus dilakukan oleh pemerintah agar program vaksinasi ini dapat dilaksanakan bagi seluruh pelajar. Pengetahuan tentang penyakit yang tidak diizinkan untuk divaksin pun harus diberikan kepada masyarakat. 

Upaya-upaya itu harus dilakukan secara terus menerus sehingga PTM dapat dilakukan dengan baik. Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun