Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Senang menulis, pembelajar, senang berbagi ilmu

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tips: Aksi Baper Saat Tak Ada Asisten Rumah Tangga

9 Juni 2021   07:29 Diperbarui: 9 Juni 2021   07:34 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pekerjaan Ibu Rumah Tangga, ilustrasi: flexfreeclinic.com

Pekerjaan rumah tangga sangatlah banyak. Biasanya pekerjaan rumah tangga ini menjadi tanggung jawab istri. Banyak para istri yang kerap mengeluh karena terlalu banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Terlebih lagi bila istri bekerja.

Dapat dibayangkan begitu banyak waktu, tenaga, dan pikiran yang harus disiapkannya. Hal ini yang menjadi penyebab istri kerap kelelahan dan pada akhirnya stress.

Sebagai ibu rumah tangga, seorang istri harus memiliki banyak kemampuan dalam mengelola rumah tangganya

Seorang istri harus berperan sebagai manajer keuangan yang harus mengelola anggaran rumah tangga. Istri harus berperan sebagai chef yang harus menyiapkan menu makanan bergizi bagi keluarga. Istri berperan sebagai pelayan yang harus membereskan rumah agar bersih dan terhindar dari penyakit. 

Istri juga berperan sebagai seorang ibu yang harus merawat anak-anak dengan baik. Istri juga sebagai seorang guru yang harus bisa mendidik dan membantu anak-anak saat kesulitan belajar. Belum lagi jika para istri ini harus bekerja untuk membantu ekonomi keluarga.

Tak sedikit pasangan suami istri yang mempekerjakan asisten rumah tangga untuk menyelesaikan pekerjaan rumah tangga, mulai dari memasak, membereskan rumah, menyetrika, dan menjaga anak. Hal itu disertai dengan konsekuensi penambahan anggaran rumah tangga.

Keberadaan asisten rumah tangga memang sangat dibutuhkan khususnya bagi para ibu yang bekerja. Hampir lima puluh persen tanggung jawab yang harus dikerjakan seorang istri dilakukan oleh asisten rumah tangga. 

Ada beberapa hal yang harus diingat saat kita mempekerjakan seorang asisten rumah tangga:

1. Pilih asisten rumah tangga yang kita kenal baik. Hal ini dilakukan karena kita membutuhkan seseorang yang amanah, bertanggung jawab dan loyal pada pekerjaannya. Sekarang ini tak sedikit asisten rumah tangga yang memiliki kasus kriminal karena tindakan penculikan, pencurian dan sebagainya.

2. Pilihlah asisten rumah tangga yang sehat. Bisa saja saat kita akan mempekerjakan seorang asisten rumah tangga, kita meminta surat keterangan sehat.

3. Buatlah perjanjian tertulis yang menguatkan apa saja tanggung jawab yang harus dilakukan oleh asisten rumah tangga dan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh kita yang mempekerjakan. Kesepakatan ini bertujuan agar masing-masing pihak memahami tanggung jawab masing-masing.

Lalu bagaimana jika asisten rumah tangga kita tidak dapat bekerja karena cuti hari raya, izin atau sakit sehingga kita memutuskan untuk tidak menggunakan asisten rumah tangga?

Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh pasangan suami istri untuk mengatasi masalah tersebut:

  1. Suami harus baperan dengan istri. Begitu juga anak-anak harus baperan dengan ibunya. Bagi tugas urusan rumah tangga dengan suami. Catat pekerjaan yang biasa dilakukan kemudian bagilah pekerjaan dengan suami. Jika kita memiliki anak, libatkan mereka dengan pembagian tugas tersebut. Pekerjaan apa saja yang dapat dilakukan oleh anak-anak dan apa saja pekerjaan yang bisa dilakukan suami. Ada keuntungan dari pembagian tugas ini. Pertama, mendidik anak-anak mandiri dan memiliki keterampilan hidup. Kedua, membina karakter anggota keluarga agar bertanggung jawab pada tugasnya masing-masing. Ketiga, tentu saja meringankan pekerjaan istri.
  2. Susun jadwal pekerjaan yang harus dilakukan. Sesuaikan dengan aktivitas yang dilakukan oleh masing-masing anggota keluarga, misalnya pekerjaan yang harus dilakukan anak-anak dilakukan saat sebelum dia pergi ke sekolah atau setelah pulang sekolah. Jangan mengganggu waktu belajar mereka. Begitu pula tugas yang harus dikerjakan oleh suami jangan mengganggu  pekerjaan utamanya.
  3. Jadwalkan kerja bakti bersama. Lakukan pada saat liburan atau week end. Keuntungannya tentu saja menciptakan kebersamaan di antara anggota keluarga.

Jika hal tersebut dapat dilakukan, tidak akan ada para istri yang mengeluh dan stress karena terlalu banyak tanggung jawab yang bisa dilakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun