Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Senang menulis, pembelajar, senang berbagi ilmu

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Goresan Hati Seorang Wanita

9 Maret 2021   00:16 Diperbarui: 9 Maret 2021   00:19 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiba di rumah, mbak Sari menyambutku di gerbang sambil membawakan tas belanjaan Kenanga. Kami masuk dari pintu samping.

'Assalamualaikum," kami mengucapkan salam saat masuk ke rumah. Aku melihat suamiku sedang membaca di ruang keluarga. Dia menjawab salam kami dengan senyuman.

"Wah, habis belanja rupanya," ujarnya sambil memeluk Kenanga.

"Iya, Ayah. Bunda kan mau pergi besok. Aku mengijinkan bunda pergi asalkan bunda membelikan aku mainan dan buku-buku,' cerita Kenanga kepada ayahnya. Sejenak suamiku menantapku tajam. Aku mengalihkan pandanganku ke arah lain.

"Kenanga, sekarang kamu masuk kamar dan mandi ya. Bunda juga mau mandi dan istirahat dulu,' ujarku memecah suasana.

Kenanga menganggukan kepala dan segera berlalu ke kamarnya. Aku juga mengikuti Kenanga diiringi pandangan mata suamiku. Aku sengaja menghindari suamiku agar tidak ada perselisihan.

Selesai mandi, aku menyiapkan pakaian dan kebutuhan lain yang akan aku bawa besok. Saai itu suamiku masuk ke kamar.

"Mau pergi lagi,Bun? Kok mendadak begini? Padahal baru tiga hari bunda ada di rumah.Apa tidak kasihan pada Kenanga yang terus menerus ditinggal?" tanya suamiku pelan. Dia duduk di tempat tidur sambil memperhatikan aku bebenah.

"Maafkan aku,Yah. Tadi bu Vina memintaku juga dadakan. Tadinya aku mau minta ijin dulu pada ayah. Bu Vina sudah menyiapkan segala akomodasinya dan aku tidak bisa menolak. Lagi pula tidak lama kok. Hanya tiga hari aku pergi ke Surabaya," ujarku menjelaskan. Suamiku menghelakan napasnya.

"Bulan ini bunda sudah pergi selama dua minggu ke Singapura. Baru tiga hari ada di rumah, bunda akan pergi lagi. Kenanga hanya mendapat perhatian sedikit darimu. ," suamiku memandang tajam seolah akan menghakimiku," Sebenarnya apa yang bunda cari?Apakah uang yang ayah kasih masih belum cukup?"

Pertanyaan suamiku serasa menghunjam hatiku. Apa yang sebenarnya aku cari? Apa yang ingin aku raih?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun