Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Senang menulis, pembelajar, senang berbagi ilmu

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rahasia Andin

28 November 2020   09:21 Diperbarui: 28 November 2020   09:24 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

    " Selamat pagi anak-anak! Sebelum kita memulai pelajaran matematika pagi ini, kita berdoa bersama-sama," ajak pak Burhan kepada semua siswa. Kelas tampak hening sejenak.

    "Nah, anak-anak. Kali ini bapak akan mengadakan tes. Bapak akan mengelompokkan kalian. Kemudian kalian menunjuk perwakilan tiap kelompok untuk menjadi pemain. Peserta kelompok lainnya bertugas menjawab pertanyaan. Kalian siap!" pak Burhan kemudian menjelaskan tata cara permainan itu.

    Semua siswa bersemangat untuk mengikuti tes kali ini. Beberapa anak tampak tertawa saat melihat para pemain berjalan mengikuti angka dadu yang mereka lempar. Mereka antusias menampilkan hasil yang terbaik buat kelompoknya.

    Arjuna mendapat kelompok yang sama dengan Andin. Andin memang dikenal jago matematika juga sama dengan dirinya. Beberapa anak protes karena Andin disatukan kelompok dengan Juna. Akhirnya Andin dipisahkan kelompoknya dengan Arjuna.

Pelajaran matematika kali ini tidak membuat para siswa mengernyitkan dahi. Mereka tampak senang. Namun tidak begitu dengan Andin. Arjuna melihat Andin berbeda dari biasanya. Soal-soal matematika yang menjadi makanannya kini tampak sulit buat Andin.

"Kamu berbeda hari ini, Ndin. Tidak fokus," ujarku pelan. Aku pura-pura meminjam penghapus padanya, "Ada apa?"

Andini hanya menggelengkan kepalanya. Dia tertunduk dan berusaha menyembunyikan sesuatu.  Aku tidak memaksa Andin bercerita apalagi pak Burhan mengamatiku terus.

Setelah pelajaran matematika aku dipanggil bu Ina ke ruang guru. Pasti aku ditugasi untuk mengunjungi rumah Andri dan Wanda sepulang sekolah nanti. Saat di ruang guru aku melihat Tante Indah,mamanya Andin sedang mencari-cari sesuatu. Aku mendekati Tante Indah yang sedang kebingungan.

"Assalamualaikum,Tante," sapaku penuh santun.

"Hai...Juna! Waalaikumussalam !"  jawab  tante Indah.  Arjuna mencium tangan tante Indah.

"Kebetulan ada kamu. Antarkan tante menemui wali kelas Andin ya," ujar tante  Indah pelan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun