Mohon tunggu...
nimas safriyanti nur'aini
nimas safriyanti nur'aini Mohon Tunggu... lainnya -

kuliah di UIN MALANG

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perkembangan Kognitif Anak Pada Tiga Tahun Pertama

26 Mei 2015   02:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:36 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Berkembang merupakan proses yang pasti dialami oleh semua manusia yang ada di dunia ini. Perkembangan yang dialami oleh manusia itu bersifat maju yang tidak dapat di putarbalikkan. Perkembangan manusia terjadi sejak di dalam kandungan sampai pada kematian. Salah satu aspek perkembangan yang penting pada manusia adalah perkembangan kognitif pada usia tiga tahun pertama. Perkembangan kognitif merupakan cakupan dari seluruh proses berpikir, melihat, mencium, mendengar dan segala hal yang menyangkut pikiran manusia. Dan yang dimaksud dengan perkembangan kognitif pada tiga tahun pertama adalah proses belajar, mempersepsi, kecerdasan, dan hal-hal lainnya yang menyangkut tentang proses kognitif bagaimana anak atau bayi tersebut beradaptasi dan bertahan hidup di sekitar lingkungan maupun keluarga, bagaimana anak tersebut dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada selama tiga tahun pertama.

Perkembangan kognitif anak pada usia tiga tahun pertama ini diklasifikasikan pada dua bagian yaitu perkembangan kognitif usia satu sampai dua tahun dan perkembangan kognitif anak pada usia dua sampai tiga tahun. Adapun perkembangan kognitif anak pada usia satu sampai dua tahun itu merupakan masa dimana rasa ingin tahunya itu sangat besar. Anak pada usia ini mengeksplorasi rasa ingin tahunya itu dengan berbagai cara diantaranya yaitu belajar melalui pengamatan, meniru orang tua, belajar konsentrasi, mengenal anggota badan, memahami bentuk; kedalaman; ruang dan waktu, mulai mampu berimajinasi, mampu berpikir antisipatif, memahami kalimat yang terdiri dari beberapa kata dan cepat menangkap kata-kata baru.

Yang dimaksud dengan belajar melalui pengamatan yaitu bahwa anak pada usia ini sudah mulai mengamati hal-hal di sekitarnya. Banyak kejadian di sekitarnya mendorong rasa ingin tahu anak. Anak kemudian melakukan hal-hal yang sering dianggap bermain, padahal anak sedang mencari tahu apa yang akan terjadi kemudian setelah anak melakukan suatu hal sebagai pemuas rasa ingin tahunya. Pada usia 19 bulan, anak sudah dapat mengamati lingkungannya lebih detail dan menyadari hal-hal yang tidak semestinya terjadi berdasarkan pengalamannya. Jadi pada usia ini anak mulai aktif dalam mengamati keadaan sekitar walaupun terkadang ada orang tua yang tidak menyadarinya. Pada usia ini juga anak sudah mulai bisa menirukan perilaku orang-orang yang ada di sekitarnya terutama perilaku orang tuanya, maka dari itu sebagai orang tua sudah sepantasnya memberikan contoh yang baik untuk anak-anaknya. Pada rentang usia ini juga anak sudah mulai mengarahkan daya pikirnya terhadap suatu benda yang ada di sekitar anak tersebut. Hal ini dapat dilihat pada ketekunan anak dengan satu mainan atau satu situasi. Kemampuan anak untuk berkonsentrasi tergantung pada keadaan atau daya tarik berbagai hal yang ada di sekelilingnya. Kemampuan anak untuk berkonsentrasi pada usia ini adalah sekitar 10 menit. Anak juga sudah mulai bisa dalam mengenali anggota badannya sedikit demi sedikit dan anak sudah dapat diajarkan untuk mengucapkan kata-kata. Anak-anak akan merasa sangat senang jika orangtua mengajarkan kata-kata yang bernamakan anggota tubuhnya sambil menunjukkan anggota tubuhnya.

Pada tahun kedua, anak sudah memiliki kemampuan untuk memahami berbagai hal. Melalui pengamatannya, anak menemukan adanya bentuk, tinggi atau rendah benda (kedalaman) dan membedakan kesempatan berdasarkan tempat (ruang ) dan waktu. Pemahaman ini mulai tampak pada usia 18 – 24 bulan. Pada usia ini juga kemampuan berimajinasi atau membentuk cerita abstrak berkembang. Anak sudah mulai menampakkan kemampuan untuk memikirkan benda yang tidak dilihatnya. Pada usia 12 – 17 bulan, anak mulai memahami kalimat yang terdiri atas rangkaian beberapa kata. Selain itu, anak juga sudah dapat mengembangkan komunikasi dengan menggunakan gerakan tubuh, tangisan dan mimik wajah. Pada usia 13 bulan, anak sudah mulai dapat mengucapkan kata-kata sederhana seperti “mama” atau “papa”. Pada usia 17 bulan, umumnya anak sudah dapat mengucapkan kata ganti diri dan merangkainya dengan beberapa kata sederhana dan mengutarakan pesan-pesan seperti: “ Adik mau makan.” Pada usia 18 – 23 bulan, anak mengalami perkembangan yang pesat dalam mengucapkan kata-kata. Perbendaharaan kata anak-anak pada usia ini mencapai 50 kata. Selain itu, anak sudah mulai sadar bahwa setiap benda memiliki nama sehingga hal ini mendorongnya untuk melancarkan kemampuan bahasanya dan belajar kata-kata baru lebih cepat. Anak usia 21 – 23 bulan sudah mulai bisa berpikir antisipatif. Anak tidak sekedar mengimajinasikan benda yang tidak ada di hadapannya, lebih jauh lagi dia mulai dapat mengantisipasi dampak yang akan terjadi pada hal yang dilakukannya.

Sedangkan perkembangan kognitif anak pada usia dua hingga tiga tahun mengalami perkembangan yang semakin kompleks yaitu meliputi berpikir simbolik, mengelompokkan; mengurut dan menghitung, meningkatnya kemampuan mengingat, berkembangnya pemahaman konsep, puncak perkembangan bicara dan bahasa. Berpikir simbolik di sini yaitu bahwa anak usia 2 tahunan memiliki kemampuan untuk menggunakan simbol berupa kata-kata, gambaran mental atau aksi yang mewakili sesuatu. Salah satu bentuk lain dari berpikir simbolik adalah fantasi, sesuatu yang dapat digunakan anak ketika bermain. Mendekati usia ketiga, kemampuan anak semakin kompleks, dimana anak sudah mulai menggunakan obyek subtitusi dari benda sesungguhnya. Pada usia ini juga anak sudah dapat mengelompokkan mainannya berdasarkan bentuk, misalnya membedakan kelompok mainan mobil-mobilan dengan boneka binatang. Selain mengelompokkan, anak juga mampu menyusun balok sesuai urutan besarnya dan mengetahui perbedaan antara satu dengan beberapa (kemampuan menghitung).

Kemampuan mengingat anak akan meningkat pada usia 8 bulan hingga 3 tahun. Sekitar usia 2 tahun, anak dapat mengingat kembali kejadian-kejadian menyenangkan yang terjadi beberapa bulan sebelumnya. Mereka juga dapat memahami dan mengingat dua perintah sederhana yang disampaikan bersama-sama. Memasuki usia 2,5 hingga 3 tahun, anak mampu menyebutkan kembali kata-kata yang terdapat pada satu atau dua lagu pengantar tidur. Ketika mencapai usia 18 bulan, anak memahami waktu untuk pertama kalinya yaitu pemahaman “sebelum” dan “sesudah”. Selanjutnya pemahaman “hari ini”. Pada usia 2,5 tahun, anak mulai memahami pengertian “besok”, disusul dengan “kemarin” dan pengertian hari-hari selama seminggu di usia 3 tahun. Pada usia sekitar 36 bulan, perbendaharaan kata anak dapat mencapai 1000 kata dengan 80% kata-kata tersebut dapat dipahaminya. Pada usia ini biasanya anak mulai banyak berbicara mengenai orang-orang di sekelilingnya, terutama ayah, ibu dan anggota keluarga lainnya. Jadi pada usia ini perkembangan kognitif anak sudah mulai berkembang secara baik, akan tetapi setiap anak tentunya mengalami perkembangan kognitif yang berbeda-beda. Tidak ada yang sama satu sama lain, karena kemampuan seseorang itu berbeda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun