Mohon tunggu...
Nimal Fausta
Nimal Fausta Mohon Tunggu... Mahasiswa - mhsw

manusia biasa

Selanjutnya

Tutup

Money

Membangun dan Merebranding UMK, Bumdes, dan Webinar Nasional Guna Meningkatkan Ekonomi Masyarakat

25 Juli 2021   22:37 Diperbarui: 26 Juli 2021   00:46 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Pada Desember tahun 2019, ditemukan sebuah kasus pneumonia misterius di daerah Wuhan, Provinsi Hunbei. Asal muasal penularan virus tersebut belum dapat diketahui dengan pasti  namun kasus pertama dikaitkan dengan pasar ikan di Wuhan. Memasuki tanggal 18 Desember hingga 19 Desember terdapat 5 pasien yang dirawat dengan Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS). Sejak tanggal 31 Desember hingga 3 Januari kasus ini semakin meningkat pesat, ditandai dengan pelaporan 44 kasus. Virus tersebut menyebar secara pesat, tidak sampai satu bulan, virus tersebut sudah menyebar ke Provinsi Cina lainnya, Thailand, Jepang dan Korea Selatan.

Adapun dari hasil sampel yang telah diteliti menunjukkan bahwa etiologi Coronavirus baru. Pada mulanya, virus ini sementara dinamai sebagai 2019 novel coronavirus (2019-nCoV), namun pada tanggal 11 Februari 2020 WHO mengumumkan nama baru yaitu Coronavirus Disease (COVID-19) yang disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2)

Virus ini dapat ditularkan dan menularkan kepada sesama manusia, selain itu virus ini juga menyebar secara cepat dan luas, terbukti sudah 190 negara terkena dampaknya. Tanggal 12 Maret 2020 WHO mengumumkan bahwa COVID-19 sebagai pandemik. Hingga tanggal 29 Maret, terdapat 634.835 kasus dan 33.106 jumlah kematian di seluruh dunia. Sementara di Indonesia ditemukan kasus hingga 15 Juli 2021 yaitu sebanyak 2,67 jt dan kematian 69.210

Berbagai negara mengeluarkan kebijakan lockdown untuk mengurangi dampak penyebaran virus COVID-19. Dampaknya tidak hanya pada krisis kesehatan global saja, namun upaya surpresi dan mitigasi pandemi Covid-19 juga menimbulkan disrupsi yang kuat pada tatanan perdagangan internasional yaitu dari sisi penawaran (supply). Sedangkan kebijakan lockdown juga menimbulkan pengangguran akibat dari pengurangan tenaga kerja di berbagai perusahaan karena berkurangnya aktivitas produksi.

Dampak COVID-19 juga sangat dirasakan oleh para pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah). Menurut data dari KemenkopUMKM ada sekitar 37.000 UMKM yang memberikan  laporan bahwa mereka terkena dampak yang sangat serius dari pamdemi  ini ditandai dengan sekitar 56 persen melaporkan adanya penurunan penjualan, 22 persen melaporkan terjadinya permasalahan pada aspek pembiayaan, 15 persen melaporkan terjadi masalah pada distribusi barang karena adanya penyekatan di beberapa daerah dan 4 persen melaporkan bahwa mengalami kesulitan dalam mendapatkan bahan baku mentah.

Dalam rangka melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi di masa pandemi ini, UPI mengadakan KKN Tematik berbasis daring yang dilaksanakan di desa sendiri. Dengan kewajiban tersebut, saya Ni’mal Fausta salah satu mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) kelompok 9, program studi Pendidikan Multimedia, ikut berpatisipasi dalam membangkitkan perekonomian khususnya di daerah Bojong Kulur, Kabupaten Bogor. Salah satu program yang dilaksanakan untuk membangkitkan perekonomian adalah melakukan pendampingan terhadap UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) Toko ayam selaras, UMKM dalam bidang pangan yang menjual ayam potong segar, berbagai macam fillet dan ayam marinasi. Diharapkan dengan adanya pendampingan ini dapat membangtu potensi pengembangan pemasaran, baik secara online maupun offline. Sehingga dapat meningkatkan omzet penjualan Toko Ayam Selaras dan merebranding logo BUMDES pasar pocong

Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik Toko Ayam Selaras, Deden Haryanto. Beliau mengeluhkan bahwa penjualan secara offline menurun di masa pandemi ini. Beliau pun sudah melakukan upaya pemasaran secara online di grup WhatsApp namun hasilnya tetap tidak memuaskan. Hal tersebut mempengaruhi omzet penjualan. Maka dengan itu, adanya pendampingan ini diharapkan Toko Ayam Selaras dapat dikenal banyak orang, minimal masyarakat yang tinggal di JABODETABEK.

Upaya yang saya lakukan pertama adalah melakukan branding terhadap Toko Ayam Selaras dengan membuat logo dari toko tersebut. Banyak sekali kegunaan dari logo, antara lain membuat brand lebih dikenal, logo juga dapat membedakan dengan kompetitor di era persaingan yang sangat kuat, dan sebuah logo juga dapat mempengaruhi psikologi dari calon pembeli. Logo brand yang unik dapat menjadi branding untuk  brand tersebut. Selain itu, upaya branding terhadap Toko Ayam Selaras adalah memasangkan di GoMart dan membuat intagram, yang nantinya menggunakan fasilitas ig untuk memasarkan produk yaitu IG ads.

“Saya berharap dengan adanya pemasaran menggunakan sosial media dan pemasangan pada GoMart serta dengan penggunaan logo yang menarik, Toko Ayam  Selaras ini dapat dikenal oleh banyak orang dan kualitas penjualannya juga makin meningkat. Jika omzet penjualan meningkat, kemungkinan saya akan menambah pegawai dalam membantu mengelola Toko Ayam Selaras” Ujar Deden Haryanto pada hari kamis tanggal 9 Juli 2021.

Diharapkan hasil dari pendampingan ini adalah Toko Ayam Selaras dapat dikenal oleh khalayak luas sehingga pendapatan omzet pun ikut meningkat. Selain itu, toko ayam selaras dapat membuat sebuah inovasi agar tidak kalah saing dengan kompetitor lainnya. Dan saya pun mencoba untuk merebranding logo BUMDES yaitu pasar pocong, dalam pembuatannya saya melakukan brainstorming apaa yang bisa menjadi brand atau icon brand agar brand mudah diingat, dalam pembuatan logo dan banner juga saya tetap memperhatikan keinginan client dan apa yang pas untuk masa kini, serta saya pun membuatnya lebih menarik agar bisa disukai disetiap kalangan dan dapat mmebekas di hati konsumen.

Selain merebranding UMK dan BUMDES, ada program kerja yang saya lakukan ini terkait peningkatan , pencerahan bagi masyarakat untuk berbisnis di masa pandemic, yaitu webinar nasional tentang “Digital Marketing” yang dilaksanakan pada tanggal 18 juli 2021, peserta yang menjadi target dalam kegitan kali ini merupan masyarakat luas yng mengalami kerugian atau kebingungan dala mengembangkan ekonomi pada masa pandemic  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun