Mohon tunggu...
Ni Made Sri Andani
Ni Made Sri Andani Mohon Tunggu... Marketing Consultant dengan 34 tahun pengalaman lintas Industri

Dokter hewan dengan hobby gardening, menulis dan melukis

Selanjutnya

Tutup

Seni

KOMPPI Merespon Undangan Pameran "Kecil Itu Keren" Dengan Cara Keren

2 Juni 2025   22:17 Diperbarui: 3 Juni 2025   08:12 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Binatang Monokrom Coklat - karya para pelukis yang tergabung dI KOMPPI untuk Pameran Kecil Itu Keren. Foto: Titiek Sundari

Ada-ada saja gagasannya KOMPPI, dan itu justru yang bikin menarik!

Komunitas Perupa Perempuan Indonesia (KOMPPI) kembali menunjukkan kiprahnya di dunia seni rupa nasional. Setelah sukses menggelar pameran di Gedung Antara Heritage Center Jakarta pada April lalu, kini KOMPPI menyambut undangan  untuk berpartisipasi dalam Pameran Besar Seni Rupa Ukuran Kecil "Kecil Itu Keren 2025" yang akan digelar pada 18--29 Juni 2025 di Galeri Cipta 1 & 2, Gedung Trisno Soemardjo, Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

Apa yang akan ditampilkan kali ini?
KOMPPI akan ikut berpartisipasi dengan menyertakan 25 lukisan binatang monokromatik warna coklat  ukuran 15 x 15 cm dari para perupa perempuan yang tergabung di komunitas ini. Semuanya lukisan binatang dan semuanya coklat! Unik kan?

Gagasan nyentrik ini awalnya muncul dari pelukis Titiek Sundari, salah satu anggota aktif KOMPPI. Dalam obrolan saya dengannya, Titiek mengungkapkan bahwa dirinya melihat tema ukuran kecil ini sebagai tantangan yang menarik. Dan saat mengetahui bahwa peserta pameran ini sangat membludak (info terakhir telah mencapai lebih dari 400 pelukis dari seluruh Indonesia),  ia berpikir, "Kita harus tampil beda!" Dari situlah ide binatang monokrom coklat muncul.

Indah Soenoko - Ketua Umum Komunitas Perupa Perempuan Indonesia (KOMPPI) . Foto: Titiek Sundari. 
Indah Soenoko - Ketua Umum Komunitas Perupa Perempuan Indonesia (KOMPPI) . Foto: Titiek Sundari. 

Ia lalu mendapatkan persetujuan dari Ketua KOMPPI, Indah Soenoko, yang langsung menyambut dengan tangan terbuka. Dukungan pun mengalir dari Eddy Yoen, sang pembina KOMPPI, dan tentu saja dari para perupa perempuan lainnya dengan sangat antusias.  Akhirnya, terkumpullah 25 lukisan bertema serupa, semua binatang, semua dalam gradasi warna coklat.

Ada filosofi tersirat di balik pilihan ini. Binatang melambangkan kehidupan, insting, kelangsungan, dan kejujuran alam. Sementara warna coklat menggambarkan ketenangan, keseimbangan, serta kedekatan dengan unsur bumi. Gabungan keduanya menciptakan kesan yang hangat namun tetap kuat. Ini mencerminkan semangat perempuan perupa yang kokoh, namun penuh empati.

Selain keunikan tema, saya juga melihat strategi ini juga cerdas. Dengan menghadirkan karya yang bertema dan berwarna senada, KOMPPI berharap karya-karya ini nantinya bisa lebih mudah dikenali dan dinikmati di antara ratusan karya yang akan dipajang bersama. Harapannya, panitia pameran dapat menempatkan karya-karya KOMPPI dalam satu area yang berdekatan agar pengunjung dan seniman bisa melihat keterkaitan visual dan konsep yang dibangun.

Berikut nama-nama perupa dari KOMPPI yang turut berpartisipasi dengan karya binatang monokrom coklat ini:
Eddy Yoen, Kartika Aryani, Titiek Ndarys, Anna Rayung, Emely Jane, Kanthi Laras Ati, Sari, Wiwien Muchlis, Helmidar Darwis, Ni Made Sri Andani, Poppy Almatsier, Elise Setyo, Maria D. Andriana, Evrie Irmasari, R. Asry HW/Nino, Niken Indirawati, Indah Soenoko, Wita Prayoga, Biagtwanti Dewi Priyani, Muzlifah Muhiddin, Retno Pamedarsih, Wiwiek Poengki, Yaya Maria, Yanti Susilowati, dan Aida Noor.
Hari ini, Titiek Sundari selaku perwakilan KOMPPI telah resmi menyerahkan ke-25 lukisan tersebut kepada panitia penyelenggara.

Di luar itu ada juga beberapa orang pelukis yang tergabung di KOMPPI ikut serta berpartisipasi dalam pameran "Kecil Itu Keren 2025" ini dengan menggunakan thema lain.  Diantaranya adalah pelukis Apry Mesah dan  Irni. Walaupun berbeda thema, tetapi tetap merespon pameran ini dengan positif dan antusias.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun