Mohon tunggu...
nilna hibran
nilna hibran Mohon Tunggu... Universitas Islam Negeri Sunan Kudus

Travelling

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

KKN 102 UIN Sunan Kudus: Dari Dapur Desa Singocandi, Rempeyek Kacang Tembus Pasar Luar Kota

27 Agustus 2025   01:02 Diperbarui: 27 Agustus 2025   01:00 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KKN 102 UIN Sunan Kudus Lakukan Kunjungan Industri UMKM Rempeyek Kacang di Desa Singocandi. (Doc. Pribadi)

Kudus -- Aroma harum rempeyek kacang yang baru saja diangkat dari wajan menyambut rombongan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 102 Universitas Islam Negeri Sunan Kudus saat berkunjung ke salah satu UMKM di Desa Singocandi, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Sabtu (23/8/2025).

Dalam kunjungan industri yang berlangsung sejak pukul 09.00 hingga 11.00 WIB tersebut, mahasiswa tidak hanya diajak menyaksikan proses produksi, tetapi juga ikut serta langsung mulai dari meracik bumbu, menggoreng, hingga menyiapkan kemasan. 

Suasana hangat semakin terasa saat sang pemilik usaha menjamu tamunya dengan rempeyek kacang gurih hasil olahan mereka sendiri.

15 Tahun Bertahan, Kini Punya 8 Karyawan

Pemilik UMKM rempeyek kacang ini, Ibu Khoiriyah menceritakan bahwa usaha yang dirintis sejak tahun 2010 silam awalnya hanya dilakukan secara kecil-kecilan di rumah. 

Berkat ketekunan dan kualitas rasa yang terjaga, usahanya kini mampu bertahan hingga 15 tahun dan berhasil merekrut delapan orang karyawan tetap.

"Dulu saya mulai dari skala rumahan, sedikit demi sedikit. Alhamdulillah sekarang bisa berkembang dan ada tenaga kerja yang ikut membantu," ujarnya.

Pemasaran Lewat Mulut ke Mulut

Menariknya, UMKM rempeyek kacang dengan merk dagang Fila Jaya di Singocandi ini tidak melakukan pemasaran secara langsung. Produk mereka justru dibeli oleh para pedagang untuk kemudian dijual kembali. 

Cara sederhana ini ternyata cukup efektif. Bahkan, pembeli dari luar kota pun berdatangan setelah mendengar kualitas produknya dari mulut ke mulut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun