Di sebuah padukuhan kecil nan asri bernama Dusun Blimbing, yang tepatnya terletak di Sukoreno, Sentolo, Kulon Progo, Yogyakarta, terdapat seorang pemimpin atau dukuh yang dedikasinya luar biasa. Dusun Blimbing tersebut dipimpin oleh seorang dukuh yang bernama Ibu Suryani. Dalam perannya Ibu Suryani tidak hanya sekadar menjabat sebagai dukuh, tapi juga berdedikasi untuk mengembangkan dusunnya dengan berbagai program atau kegiatan yang bertujuan menjaga kelestarian lingkungan, meningkatkan kesejahteraan warga, dan mengembangkan padukuhannya.
Ibu Suryani sudah menjabat sebagai dukuh sejak tahun 2017 atau sudah sekitar 8 tahun hingga saat ini. "Alasan saya ingin menjadi dukuh karena saya punya niat tulus untuk mengabdikan diri di padukuhan Blimbing", ucap beliau. Niat itu bukan sekadar ucapan. Selama beliau menjabat sebagai dukuh, sudah banyak program dan kegiatan yang dibentuk dan membawa dampak positif bagi warganya, salah satu program unggulannya adalah Bank Sampah.
Program Bank Sampah di Dusun Blimbing berdiri beberapa bulan setelah dilantiknya Ibu Suryani sebagai dukuh, atau sekitar tahun 2018. Ibu Suryani mengatakan "alasan berdirinya Bank Sampah ini  ya karena melihat banyak sekali barang-barang tidak layak pakai, atau barang bekas dari rumah tangga yang sudah tidak layak pakai seperti plastik, logam, kertas atau lainnya yang menumpuk yang belum tahu cara menanggulanginya dan belum jelas pengolahannya". Progam ini penting karena dapat membantu mengurangi limbah rumah tangga sekaligus bisa memberikan manfaat ekonomi bagi warga. Beliau juga cukup berperan penting dalam program tersebut. "Ini juga untuk meminimalisir pemulung, karena di Dusun Blimbing ini sudah ada beberapa kali kejadian pemulung mengambil barang tidak layak pakai yang akhirnya menggunakan kesempatannya untuk mencuri. Jadi, dibentuklah Bank Sampah tersebut untuk mengelola barang-barang tidak layak pakai di Dusun Blimbing yang juga bisa memberikan manfaat ekonomi bagi warga", jelasnya.
Program Bank Sampah ini merupakan inisiatif dari PKK padukuhan, jadi yang mengambil ide untuk pengelolaan Bank Sampah tersebut adalah dari ibu-ibu PKK, yang mana adalah bagian dari kegiatan PKK yaitu di pokja 3 tentang kelestarian hidup dan kebersihan lingkungan. Program ini melibatkan seluruh warga dengan dukungan penuh dari Ibu Suryani. Program Bank Sampah dilakukan setiap satu bulan sekali di minggu pertama untuk pengumpulan sampah, dan untuk pemilahannya bersifat fleksibel. Yang diadakan di tempat Ibu Suryani sendiri.
Respon masyarakat awalnya belum cukup baik terkait program ini, ada beberapa yang masih kurang peduli untuk berpartisipasi dalam program ini. Tapi dengan diadakannya edukasi terus menerus tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, lambat laun hasilnya mulai terlihat. Warga mulai tersadar dan mulai banyak yang ikut serta program ini, meskipun belum sepenuhnya terlibat.
Tidak hanya fokus pada lingkungan, Ibu Suryani juga membuat dan aktif mendukung kegiatan-kegiatan lainnya yaitu seperti PKK, Dawis (Dasa Wisma), Karang Taruna, Kelompok Tani, Kelompok Ternak, Poklasar (Kelompok Pengolah dan Pemasar), dan KWT (Kelompok Wanita Tani) . Kegiatan-kegiatan tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan, pemberdayaan masyarakat dan juga mempererat hubungan antarwarga yang dapat mengembangkan Padukuhan Blimbing menjadi lebih baik. Yang dimana sebelum masa jabatan Ibu Suryani dulu kegiatan-kegiatan tersebut belum cukup berkembang dengan baik. Namun, kini di masa jabatan Ibu Suryani sekarang beliau benar-benar berdedikasi untuk mengembangkan padukuhannya dan membuat perubahan yang baik dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi warganya.
Meski semuanya terlihat berhasil dan berjalan dengan lancar, Ibu Suryani tetap menghadapi tantangan dalam meningkatkan kesadaran warga di kegiatan-kegiatan tersebut. "Tantangannya tentunya ada di warganya, karena belum semua warga memiliki kesadaran untuk ikut berpartisipasi pada kegiatan-kegiatan tersebut dan mungkin belum semua tahu manfaatnya kalau mereka ikut kegiatan itu", ucapnya. Padahal kegiatan tersebut sangat positif dan bisa mempererat hubungan antar warga. "Tapi saya terus berusaha dengan selalu memberikan edukasi dan sosialisasi kepada warga, karena dari semua kegiatan tersebut dapat memberikan manfaat baik bagi warga, cuma hanya saja mereka belum menyadarinya", jelasnya.
Walaupun ditengah kesibukannya menjalankan tugas sebagai bagian dari pemerintahan atau kalurahan, Ibu Suryani tetap mampu menyeimbangkan perannya dan membagi waktu dengan kegiatan-kegiatan di masyarakat. Karena tugas seorang dukuh tidak hanya di pemerintahan, tapi juga bertanggung jawab untuk mensejahterakan masyarakat dan mendukung segala kegiatan di masyarakat.
Dengan dedikasinya yang luar biasa dan tulus, Ibu Suryani telah membuktikan bahwa beliau tidak hanya menjabat sebagai dukuh biasa tapi juga berperan aktif sebagai penggerak perubahan di Masyarakat Padukuhan Blimbing, beliau selalu berusaha dan bekerja keras dan tidak lepas dari tanggung jawabnya. Dengan kerja kerasnya, ibu Suryani telah membawa perubahan nyata di Padukuhan Blimbing.