Mohon tunggu...
Niky Nathaniel
Niky Nathaniel Mohon Tunggu... Konsultan - Share about Happiness

Never Stop Dreaming. #spreadhappiness

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Sebuah Tulisan Resolusi 2012

10 Januari 2012   14:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:04 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di awal tahun ini, banyak orang membicarakan mengenai salah satu trending topic yaitu tentang sebuah resolusi berupa harapan dan impian yang diharapkan dapat tercapai pada tahun yang akan dilewati. Banyak impian dan hal positif yang diucapkan, diniatkan hingga didoakan. Ini merupakan suatu awal yang positif untuk memulai melewati satu tahun dengan berbagai mimpi dan pengharapan.

Namun,seringkali resolusi yang telah diniatkan, diucapkan, dan didoakan ini hanya bertahan seumur jagung. Sekali lagi, seumur jagung. Berbagai rutinitas pekerjaan sehari-hari yang membuat kita seperti terkurung dalam sebuah ‘kotak’ dimana akhirnya kita hanya terbatasi oleh area kerja yang itu-itu saja.Ketidakdisiplinan diri untuk memanfaatkan waktu dan berbagai kesempatan yang datang serta tidak adanya sebuah ‘dream book’ yang menuliskan mengenai berbagai resolusi positif yang telah diniatkan, diucapkan dan didoakan, menjadikan berbagai resolusi positif hanya menjadi ‘isapan jempol’ belaka. Semuanya hanya akan menjadi memori yang baru akan dikenang dan diingat kembali saat akan menjelang pergantian di tahun berikutnya. Bila satu atau dua resolusi dapat diwujudkan di tahun tersebut, rasa syukurlah yang akan tercipta. Namun, bila resolusi hanya tinggal menjadi sesuatu yang diniatkan, diucapkan, dan didoakan di akhir tahun nanti maka resolusi tersebut mungkin akan menjadi suatu harapan positif di ‘awal’ tahun-tahun berikutnya pula yang entah dapat diwujudkan atau tidak.

Segelintir orang mungkin telah menyadari mengapa banyak resolusi mereka yang tidak dapat diwujudkan sepanjang tahun, dan akhirnya mereka berani untuk mengambil suatu langkah besar yang tentunya penuh dengan resiko untuk membebaskan diri dari rutinitas harian. Rutinitas harian, seperti aktivitas 9-5 alias masuk jam 9 pagipulang jam 5 sore, yang kurang mengembangkan potensi yang mereka miliki. Didukung dengan mendisiplinkan diri sekaligus menuliskan berbagai resolusi positif mereka di sebuah ‘dream book’. Orang-orang seperti inilah yang seringkali dapat menggapai mimpi-mimpinya yang bahkan menurut orang lain merupakan sesuatu yang tidak mungkin. Merekalah yang seringkali disebut sebagai ‘agen perubahan’.

Sekarang semua pilihan kembali berada di tangan anda, apakah hanya akan sekedar mengulangi berbagai resolusi positif di awal tahun-tahun berikutnya dan melihat orang lain dapat mewujudkan mimpi-mimpinya di sepanjang tahun, ataukah menjadi bagian dari segelintir orang yang dapat menuai senyum keberhasilan di akhir tahun karena semua yang mereka tuliskan di ‘dream book’ dapat menjadi kenyataan.(NN).

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun