Mohon tunggu...
Niko SeptianPutra
Niko SeptianPutra Mohon Tunggu... Lainnya - London School Of Public Relations Institute Student

Student

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Dine-In di Restaurant Saat New Normal, Apakah Aman ?

28 November 2020   20:32 Diperbarui: 28 November 2020   20:42 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Sejak munculnya pandemi COVID-19, seluruh dunia termasuk Indonesia mulai mencari cara yang untuk menanggulangi penyebaran virus COVID-19 untuk meminimalisir jumlah kasus positif yang terus bertambah setiap harinya. Mulai dari adanya pemberlakuan karantina, penerapan PSBB, hingga adanya penerapan protokol kesehatan di berbagai tempat. 

Meskipun hal tersebut telah diberlakukan oleh pemerintah dan SATGAS COVID-19 Indonesia, banyak masyarakat yang tidak mematuhi dan justru mengabaikan protokol kesehatan karena menganggap pandemi ini bukan sebagai suatu hal yang serius ataupun nyata. Isu ini dinyatakan terlebih lagi dengan cara diperkuat oleh pernyataan dari salah satu Anggota DPR dari Fraksi Golongan Karya Dave Laksono dalam Sinergi Industri Pertahanan dan Kesehatan Pasca Pandemi bahwa masih 60 juta masyarakat di Indonesia yang menganggap bahwa COVID-19 merupakan sebuah hoax. 

Dengan adanya stigma tersebut, masyarakat mulai berani untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti bekerja di luar rumah, pergi ke pusat perbelanjaan, hingga makan di restoran. Dalam kata lain, warga Indonesia berani untuk berkumpul dan pergi ke tempat yang ramai pengunjung. Kegiatan tersebut dilakukan di saat masa PSBB masih berlangsung hingga akhirnya pemerintah mulai kehilangan kendali untuk menerapkan PSBB dengan tertib. 

Tanggal yang telah ditetapkan oleh pemerintah mulai terus direvisi. Mulai dari tanggal PSBB pertama yang mulai sekitar awal bulan April dan selesai lebih lama dibandingkan rencana pertama. Lalu dilanjutkan dengan adanya PSBB kedua pada bulan Oktober. Seiring berjalannya masa PSBB berikut dengan transisinya, muncul kata yang sering diperbincangkan saat ini yaitu physical distancing. 

Physical distancing merupakan suatu hal yang harus diikuti oleh masyarakat sekarang ketika berkegiatan. Hal tersebut mengharuskan para masyarakat untuk menjaga jarak satu sama lain minimum satu sampai dua meter. Hal ini berlaku ketika sedang berada dimanapun bahkan dengan orang terdekat seperti keluarga.

Oleh karena itu, pemerintah mewajibkan seluruh fasilitas dan tempat umum untuk mengatur ulang penempatan kursi dan meja serta menyediakan sarana pembatas untuk meminimalisir terjadinya kontak antar masyarakat yang dapat beresiko untuk menyebarkan virus COVID-19. 

Sejak PSBB pertama usai, terlihat banyak restoran yang sudah mulai diperkenankan oleh pemerintah untuk melayani dine in. Penempatan meja dan kursi pun harus didesain sedemikian rupa agar para warga yang akan makan ditempat tidak berhadap-hadapan dan tetap saling menjaga jarak yang sesuai dengan kategori physical distancing. 

Selain adanya desain ulang interior restoran, pengelola restoran juga diwajibkan oleh pemerintah untuk menerapkan protokol kesehatan seperti cuci tangan sebelum masuk, pengecekan suhu tubuh, dan juga  pembayaran tanpa uang tunai. 

Bahkan, sudah banyak sekali restoran yang mengurangi jumlah pengunjung yang dapat masuk ke area dine in namun tetap menganjurkan masyarakat untuk menggunakan fasilitas pesan antar, ojek online, maupun drive thru demi meminimalisir angka penyebaran virus COVID-19. Akan tetapi, antusiasme yang luar biasa oleh masyarakat untuk melakukan dine in  di restoran juga sangat tinggi sehingga tidak sedikit cafe dan juga restoran yang terlihat kurang menerapkan protokol kesehatan dan juga physical distancing yang telah ditetapkan oleh pemerintah. 

Pembukaan area dine in dilakukan dengan proses yang sangat amat panjang. Para pengelola restoran harus memastikan bahwa keamanan tetap terjaga. Berbagai simulasi telah dilakukan oleh berbagai pihak restoran guna memastikan segala pengaturan yang telah ditetapkan telah sesuai dengan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah. Sehingga, seluruh masyarakat yang akan melakukan dine in tidak perlu khawatir karena pihak restoran telah memastikan kebersihan dan keamanan terjaga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun