Mohon tunggu...
Nikolas Mauladitiantoro
Nikolas Mauladitiantoro Mohon Tunggu... Lainnya - hanya manusia biasa yang tak luput dari kesalahan

Seorang introvert pecinta kuliner dan terkadang mengamati permasalahan yang ada di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Politik

4 Elite Politik Ini Mau Kasus Dugaan Bisnis PCR Ditindak Tegas

5 November 2021   16:19 Diperbarui: 5 November 2021   16:49 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fahri Hamzah. Sumber foto: observer.id

Praduga campur tangan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dalam pusaran bisnis PCR menuai banyak reaksi dari para elite politik. 

Ragam reaksi ini mereka lontarkan karena gerah dengan isu-isu liar yang sedang berhembus. Tidak hanya para tokoh politik dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Ummat hingga Partai Keadilan Sejahtera (PKS), kini semakin banyak yang juga menyuarakan pendapatnya.

1. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon

Ketika mengetahui adanya dugaan bisnis tes PCR di masa pandemi Covid-19, Fadli Zon langsung turun tangan dan mengemukakan kritik pada dugaan tersebut. Melalui cuitan di Twitter-nya, Fadli berpendapat bahwa sudah seharusnya harga tes PCR diungkap terbuka kepada publik. Dan, jangan pernah menjadikan tes PCR sebagai bisnis di atas penderitaan rakyat.

2. Politisi, Fahri Hamzah

Selain Fadli Zon, komentar juga menyusul datang dari koleganya, Fahri Hamzah. Dirinya menyebutkan bahwa pemerintah seharusnya berkompeten menjadi penengah, bukannya mendua dengan diam-diam berbisnis PCR.

Dirinya juga mengibaratkan bahwa pejabat tersebut sudah ibarat wasit yang mengatur kebijakan-kebijakan untuk masyarakat terkait Covid-19 alias tidak boleh menjadi pemain di bisnis PCR.

3. Politisi, Arief Poyuono

Elite politik lainnya yaitu Arief Poyuono lebih lanjut meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk menindak menteri-menterinya yang terlibat dalam permainan bisnis tes PCR.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun