Mohon tunggu...
Nikmatul Sugiyarto
Nikmatul Sugiyarto Mohon Tunggu... Tutor - Tutor

Berekspresi tanpa batas

Selanjutnya

Tutup

Politik

Huru-hara Berbuntut Kengawuran

3 November 2022   16:24 Diperbarui: 3 November 2022   16:28 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : BantengSumbar.com

Tak pernah redam, tak pernah usai, ya itulah cobaan hidup. Ganjar Pranowo lagi-lagi harus dihadapkan dengan segelintir kelompok yang membuat namanya menjadi gonjang-ganjing publik. Setelah suasana bahagia meliputinya, kini lelaki berambut putih itu kembali diterpa kabar miring yang menyeret namanya.

Seseorang mengaku sebagai relawan Ganjar ketika mencuat isu panas yang mendesak Presiden Joko Widodo menjadi ketua umum PDIP, yang nantinya akan mengusung Ganjar Pranowo menjadi capres 2024.

 Isu itu menyeruak ke media sosial secepat kilat. Kegundahan menyelimuti hati rakyat, karena isu tersebut membawa nama pemimpinnya. Raut kecewa menyergap ekspresi mereka tatkala mendengar kabar tersebut.

 Namun sedikit demi sedikit benang merah nampak di tengah-tengah kerunyaman yang terjadi.

 Bukan hal yang biasa, ketika relawan seharusnya mendukung penuh aksi tokoh idamannya, sekarang malah memunculkan hal yang diluar prediksi. Ini bukan relawan yang sehat, sekalipun berkilah bahwa itu hanya bentuk dari harapan dan do'a, tetap saja itu bukan hal yang pantas diharapkan para relawan.

 Tak sedikit orang mengendus aksi koar-koar itu adalah kelakuan penyusup, dengan oknum-oknum yang bersembunyi di belakangnya. Mereka melemparkan umpan yang mengecohkan publik, racun yang terbalut dalam umpan sedap berhasil membuat khalayak umum tergiur.

 Bak penjual es yang digeruduk banyak orang saat kehausan menyapa tenggorokan mereka. Rakyat berbondong-bondong menghampiri Ganjar untuk meminta klarifikasi dari berita itu.

 Bukan hanya shock, dirinya dibuat geram dengan relawan satu itu yang sudah melangkah terlalu jauh meninggalkan kawan-kawannya. Bahkan orang yang didukungnya masih sibuk dengan urusan rakyat.

 Gubernur itu yang masih bergumul dengan kepentingan rakyat. Kenapa usikannya justru datang dari pendukungnya sendiri?

 Belum lama oknum di balik isu panas itu mengakui kesalahannya yang dinilai sudah keterlaluan itu. Niatnya memang hanya sebatas do'a dan harapan, tapi hal itu tidak sama sekali sesuai dengan kultur yang berjalan di partai banteng itu. Dan pada akhirnya perminta maafan mereka gaungkan kepada publik maupun pihak-pihak yang dirugikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun