Mohon tunggu...
Niken Utami
Niken Utami Mohon Tunggu... sociology education student👩🏻‍🏫

happy reading!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perubahan Sosial Budaya Masyarakat Pemukiman Kumuh Akibat Urbanisasi di Kota Tangerang

9 Desember 2020   12:33 Diperbarui: 9 Desember 2020   12:36 775
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi latar dari erwinkallonews.com

Permasalahan kebudayaan saat ini dipengaruhi oleh aktifitas masyarakat yang sangat padat, menyebabkan waktu mereka dihabiskan untuk kegiatan seharihari atau dihabiskan untuk bekerja, sehingga untuk kegiatan kebudayaan hanya sebagian masyarakat yang dapat ikut berpartisipasi. Ada sebagaian masyarakat yang mengalami perubahan secara statis dan dinamis. Tentunya hal ini tidak terlepas dari adanya tekanan urbanisasi yang ada di Kota Tangerang itu sendiri.

Perubahan Sosial Budaya Masyarakat Pemukiman Kumuh Akibat Urbanisasi di Kota Tangerang

Tingginya pertumbuhan penduduk akibat arus urbanisasi tidak jarang juga menyebabkan semakin bervariasinya kebudayaan dilingkungan masyarakat sekitar. Dengan budaya yang sangat beragam yang terdapat disuatu daerah dengan tingkat aktifitas yang sangat tinggi tentunya ada beberapa permasalahan yang sering muncul terkait kebudayaan di daerah perkotaan terlebih daerah perkotaan dengan tingkat modernisasi yang cukup tinggi tentunya akan mempengaruhi kebudayaan tersebut.

Perubahan akibat adanya urbanisasi di Kota Tangerang dapat dilihat dari gaya hidup masyarakatnya, karena perkembangan zaman yang semakin maju menyebabkan tingginya kebutuhan masyarakat, seperti halnya kebutuhan akan rumah, sandang, pangan, fasilitas umum, dan semua hal yang bersifat modern. budaya yang ada di daerah ini sudah bersifat individualis atau sendiri-sendiri, masyarakat tidak lagi berbaur seperti masyarakat desa, tidak lagi mengutamakan kebiasaan yang bersifat tradisional hal ini terjadi karena adanya pengaruh dari perubahan zaman yaitu dari yang bersifat tradisional ke yang bersifat modern, aktifitas sehari-hari yang dilakukan masyarakat.

Menurut (Djoko, 1977) mengatakan bahwa pertambahan jumlah penduduk kota yang disebabkan oleh pertambahan alami maupun karena perpindahan telah meningkatkan tuntutan dan pelayanan akan kebutuhan seperti perumahan, pusat kesehatan, fasilitas umum dan gaya hidup yang lebih modern. Terutama pada generasi muda saat ini yang lebih menyukai sesuatu hal uang bersifat modern dibandingan dengan hal-hal yang berkaitan dengan kebudayaan dan bersifat tradisional.

Jika dilihat dari hubungan kekerabatan masyarakat setempat. Dampak negatif di kalangan remaja menyebabkan kurangna rasa sopan santun terhadap orang yang lebih tua, dan munculnya kesenjangan berinteraksi antara generasi muda dengan orang yang lebih tua.  Perubahan sosial budaya akibat urbanisasi juga dapat terjadi pada kebiasaan masyarakat yang bersifat sosial berubah menjadi kearah komersial. Hal ini terjadi karena dua hal yaitu pertama dipengaruhi oleh faktor ekonomi, tinggi rendahnya perekonomian masyarakat dapat menyebabkan berkurangnya jiwa sosial masyarakat.

Kedua, dipengaruhi oleh waktu karena keterbatasan waktu mengharuskan masyarakat bersikap komersial terhadap segala sesuatu yang biasanya dapat dilakukan secara gotong royong. Contohnya nyatanya dapat kita lihat pada saat ada kerabat yang sedang berduka maka dalam kegiatan memandikan dan menguburkan jenazah tidak lagi dilakukan secara tolong-menolong, melainkan dilakukkan dengan cara membayar atau memberikan upah kepada orang yang mengerjakannya. Kebudayaan yang terjadi pada masyarakat urban di permukiman kumuh tetap ada dan masih dijalankan oleh sebagian masyarakat walaupun tidak sekental kebudayaan yang ada di pedesaan. Terutama generasi muda yang tentunya bersifat modern.

Setiap masyarakat memiliki kebudayaan baik itu kebudayaan dan sudah seharusnya masyarakat untuk terus melestarikan. Karena kebudayaan yang ada dan bersifat positif tentunya harus terus dilestarikan, meskipun akibat perkembangan zaman menyebabkan kebudayaan mengalami penurunan ketenaran dalam masyarakat. Akan tetapi tidak sedikit masyarakat terus melestarikan kebudayaan yang ada meskipun hampir terkalahkan oleh perkembangan zaman.

Untuk melestarikan kebudayaan tersebut, kita sebagai masyarakat dapat melakukannya dengan cara meningkatkan kesadaran dalam diri sendiri akan pentingnya kebudayaan dalam kehidupan kita dan masyarakat, mengadakan kegiatan sosialisasi berkaitan dengan kebudayaan yang dimiliki dalam lingkungan sekitar, serta dengan menanamkan nilai-nilai sosial budaya kepada anak-anak sebagai generasi penerus bangsa dengan cara menerapkan dalam pembelajaran disekolah, menerapkan dalam lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun