Mohon tunggu...
Niken Utami
Niken Utami Mohon Tunggu... sociology education student👩🏻‍🏫

happy reading!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perubahan Sosial Budaya Masyarakat Pemukiman Kumuh Akibat Urbanisasi di Kota Tangerang

9 Desember 2020   12:33 Diperbarui: 9 Desember 2020   12:36 775
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fenomena yang kerap terjadi di kota-kota besar di Indonesia salah satunya adalah fenomena pertumbuhan penduduk yang begitu pesat yang tidak disertai dengan beberapa aspek seperti sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh masyarakat. Tingginya pertumbuhan penduduk di kota dapat terjadi karena dua hal, yang pertama terjadi pertumbuhan penduduk secara alami dan kedua terjadi karena adanya arus urbanisasi akibat tingginya jumlah migrasi (Soebyakto & Saputra, 2015).

Arus urbanisasi yang terjadi di kota-kota besar salah satunya adalah Kota Tangerang terjadi karena banyaknya pembangunan pusat-pusat penggerak perekonomian terutama di bidang industri, serta adanya anggapan masyarakat bahwa di perkotaan untuk mendapatkan berbagai macam jenis fasilitas umum sangat mudah didapatkan karena lengkapnya fasilitas yang ada di kota seperti jaringan internet, kebutuhan hiburan, tempat berlibur dan tersedianya alat transportasi umum yang akan memudahkan masyarakat melakukan aktifitas, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk melakukan urbanisasi.

Beberapa faktor yang menyebabkan meningkatnya arus urbanisasi seperti: 1) adanya perbedaan pertumbuhan penduduk dan ketidak merataan fasilitas yang ada di desa dan di kota dalam berbagai aspek kehidupan; 2) semakin luasnya dan membaiknya penyebaran sarana dan prasarana transportasi, 3) tingginya pertumbuhan industrialisasi di kota-kota besar yang banyak menyebabkan banyaknya peluang kerja (Saefullah, 1994). Masyarakat desa yang melakukan urbanisasi terkadang merupakan masyarakat yang perekonomiannya menengah ke bawah, sehingga muncul anggapan bahwa mereka hidup di kota hanya bersifat sementara untuk meningkatkan perekonomian, hal ini dapat dilihat dari tempat tinggal mereka yang sebagian besar hanya bersifat sementara. Pembangunan tempat tinggal yang bersifat sementara yang ada di perkotaan menyebabkan munculnya pemukiman-pemukiman yang dapat dikatakan kumuh.

Berdasarkan data daftar kelurahan peningkatan kualitas pemukiman kumuh program NSUP, bahwasannya pemukiman kumuh di kota Tangerang terdiri dari berbagai kelurahan atau desa, yaitu ranca kelapa seluas 21,57; Pisangan Jaya seluas 21,1; Mekar Jaya seluas 32,90; Tegak Kunir Kidul seluas 10, 28; dan Dadap seluas 0,84. Meski begitu desa dan kelurahan yang tergolong pemukiman kumuh tersebut semakin membaik hari demi harinya. Pertumbuhan penduduk yang diakibatkan oleh arus urbanisasi bukan hanya berdampak pada kesenjangan kondisi ekonomi akan tetapi juga berdampak pada kondisi sosial budaya masyarakat setempat terutama pada daerah tujuan.

Tingginya pertumbuhan akibat arus urbanisasi menyebabkan tingginya keberagaman budaya, karena penduduk pendatang tidak berasal dari daerah yang sama. Seperti halnya yang terjadi di salah satu pemukiman kumuh di Kota Tangerang, yaitu Kampung Babakan, Kecamatan Curug, Kota Tangerang yang telah mengalami berbagai perubahan dari segi sosial maupun budayanya.

Kondisi Sosial Budaya akibat Urbanisasi di Kota Tangerang

Fenomena urbanisasi yang terjadi di suatu tempat terkadang dikaitkan dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat daerah asal maupun daerah tujuan. Tidak hanya berpengaruh pada perubahan kondisi sosial ekonomi, urbanisasi juga dapat berpengaruh pada perubahan sosial budaya masyarakat setempat. Dalam perubahan sosial budaya yang terjadi berupa masyarakat yang pada mulanya menggunakan cara hidup tradusional kini telah menuju ke caha hidup modern yang di bawa dari daerah luar. 

Perubahan di sini berupa perubahan yang terjadi pada kebiasaan masyarakat, norma, adat-istiadat, dan dapa berupa hubungan kekeluargaan di pedesaan maupun perkotaan. Perilaku masyarakat yang lebih modern menyebabkan masyarakat disibukkan dengan kegiatan dalam meningkatkan perekonomian, sehingga dapat menyebabkan kegiatan sosial budaya yang selama ini dianut oleh masarakat sering kali terlupakan. Contohnya nyatanya dapat kita lihat pada saat kegiatan sehari-hari seperti gotong-royong, kerja bakti, silaturahmi dengan tetangga, tolong-menolong dalam kegiatan acara-acara adat ataupun hari-hari besar lainnya kina lambat-laun sudah mulai memudar di masyarakat kota, begitupun di Kampung Babakan, Kecamatan Curug, Kota Tangerang.

Kondisi sosial budaya saat ini di kota-kota besar telah banyak mengalami pergesaran, seperti halnya kebiasaan-kebiasaan yang sifatnya tradisonal seperti halnya gotong-royong. Masyarakat yang beragam dan berasal dari berbagai macam daerah menyebabkan tigginya perbedaan sikap, perilaku, kebiasaan, dan cara pandang terhadap kebudayaan dalam masyarakat.

Kebudayaan yang seringkali digabungkan dengan kebudayaan lain yang bersifat modern, menyebabkan kebiasaan-kebiasaan atau kebudayaan yang lama tersebut mulai memudar di masyarakat. Di zaman yang modern dengan penggunaan teknologi canggih ada beberapa hal positif yang dapat ditimbulkan dalam kebudayaan menurut (Hermawan, 2012) pertama, pesan-pesan komunikasi dimedia massa dapat memperkokoh polapola budaya yang berlaku serta membimbing masyarakat agar yakin bahwa pola-pola tersebut masih tetap berlaku dan dipatuhi masyarakat. Kedua, media massa dapat menciptakan pola-pola budaya baru yang tidak bertentangan dengan budaya yang ada.

Namun dengan demikian, meskipun masyarakat Kota Tagerang salah satunya masyarakat Kampung Babakan, dalam kehidupannya sudah bersifat modern, akan tetapi beberapa kebudayaan di dareah-daerah tertentu tetap ada baik dilingkungan sekitar maupun di dalam masyarakat itu sendiri meskipun saat ini sudah sangat jarang dilaksanakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun