Mohon tunggu...
Niken Ayu V.A
Niken Ayu V.A Mohon Tunggu... Writer

a home for writers, a bridge for readers

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Duck Syndrome

19 Februari 2025   18:20 Diperbarui: 19 Februari 2025   18:15 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kok Bisa? Apa itu Duck Syndrome?

Pernah lihat bebek di danau? Tenang banget di permukaan, tapi kalau dilihat di bawah air, kakinya mendayung panik! Nah, begitu juga dengan banyak dari kita-tampak santai, sukses dan bahagia di luar, padahal stress berat di dalam. Itulah Duck Syndrome. Istilah "Duck Syndrome" berasal dari Universitas Stanford, di mana hingga 87% mahasiswanya merasa kewalahan dengan tanggung jawab mereka, meskipun tampak tenang di luar.

Siapa yang Sering Kena?

Biasanya, ini dialami oleh mahasiswa, pekerja muda, atau siapa saja yang merasa harus terus terlihat “oke” di mata orang lain. Hal itu bisa terjadi karena beberapa faktor seperti ekspektasi tinggi dari keluarga/teman/bahkan diri sendiri, merasa takut gagal atau terlihat kurang mampu dibanding orang lain dan pengaruh media sosial melihat pencapaian orang lain yang sukses padahal mereka juga pasti mempunyai struggle yang tidak terlihat.

Apa efeknya?

Seseorang akan merasakan capek mental seperti overthinking, cemas, burnout, menghindar dari keramaian jadi susah bercerita karena takut dianggap lemah perubahan mood yang cepat bisa dalam bentuk stress parah atau bahkan depresi.

Terus, harus gimana?

  • Santai aja, ga harus selalu sempurna.
  • Berani cerita dan minta bantuan kalau lagi stress.
  • Kurangi overthinking, fokus ke progress, bukan perfeksionisme

REMINDER: Semua orang berjuang dengan caranya sendiri. STOP bandingin hidup kita dengan orang lain!

Hidup bukan soal selalu terlihat baik-baik aja, tapi soal gimana kita tetap berjalan meskipun ada tantangan. Jadi, kalau kamu lagi merasa seperti bebek yang panik mendayung di bawah air alias duck syndrome pelan-pelan aja ya, kamu ga sendirian.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun