Mohon tunggu...
Anisah Nurrasyid Siregar
Anisah Nurrasyid Siregar Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UINSU Medan Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial

enjoy your life

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membedakan Berita Hoax di Media Sosial

15 Agustus 2020   00:06 Diperbarui: 15 Agustus 2020   00:17 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Berita hoax adalah berita palsu  yang informasinya tidak memuat fakta dan disebar luaskan untuk menimbulkan ketakutan, kehebohan, dan dibuat untuk menipu public. Biasanya berita hoax bisa dilihat di berbagai jejaring sosial yang biasa kita gunakan. Di tengah era milenial sekarang, kita mengalami kehidupan yang semuanya serba online. Dalam hal ini, kita dituntut harus menjadi orang pintar yang bisa membedakan berita hoax yang menyebar dan bisa memilih informasi yang aktual kebenarannya.

Jika terus-terusan mengonsumsi berita hoax, itu bisa menimbulkan fitnah, masalah, dan sekaligus mengancam netizen yang menyebarkan berita hoax tersebut dan tentunya akan sangat merugikan bagi pihak korban fitnah. Apalagi di masa pandemic ini kita harus berhati-hati membaca berita hoax. Dalam studi, para psikolog sepakat bahwa berita hoax bisa memberikan dampak buruk pada kesehatan mental, seperti post-traumatic stress syndrome (PTSD), menimbulkan kecemasan, sampai kekerasan. Tidak hanya itu, psikolog percaya, orang yang terpapar berita hoax juga bisa membutuhkan terapi. Karena diselimuti kecemasan, stress, dan merasa kesepian karena berita palsu.
Psikologi meyakini, berita hoax dihadirkan untuk memanipulasi banyak orang. Sebab, berita palsu bisa memanfaatkan kelompok orang yang takut, dan mengambil keuntungan ketakutan itu. Jangan menyepelekan dampak buruk berita hoax pada kesehatan mental. Sebab, efeknya bisa berlangsung dalam jangka panjang. Lalu bagaimanakah cara kita agar tidak terhasut berita hoax tersebut? Menurut yang saya simpulkan dari laman websitenya kominfo, bahwa ada berbagai tips untuk membuat kita berhati-hati dengan berita hoax :


1. Berhati-hatilah dengan judul provokatif
Karena judul provokatif ini biasanya untuk membuat netizen penasaran untuk membacanya. Dan ini dilakukan untuk menjatuhkan nama baik dan kelakuan korban agar menimbulkan persepsi di tengah masyarakat. Apabila anda mendapat berita dengan judul provokatif, sebaiknya anda mencari referensi serupa dari situs online resmi dan bandingkan isinya, apakah sama atau beda.


2. Cermati alamat situs
Untuk informasi yang dimuat dalam sebuah situs atau link, cermati apa maksudnya. Apabila situsnya belum terverifikasi sebagai institusi pers resmi, maka berhati-hatilah bisa jadi informasinya diragukan.


3. Periksa fakta
Perhatikan darimana berita berasal dan siapa sumbernya. Dan yang perlu diamati juga yaitu perbedaan antara berita yang dimuat berdasarkan fakta atau opini.


4. Cek keaslian foto
Caranya dengan memanfaatkan searching dari google, yaitu dengan melakukan drag and drop ke kolom pencarian google images.
Ikut serta grup diskusi anti-hoax
Di facebook terdapat sejumlah fanpage dan grup diskusi anti hoax, misalnya Forum Anti Fitnah, Hasut dan Hoax (FAFHH), Fanpage Indonesian Hoaxes, dan Grup Sekoci. Di grup diskusi ini, netizen bisa ikut bertanya sekaligus melihat klarifikasi yang diberikan oleh orang lain. Semua anggota ikut berkontribusi sehingga grup berfungsi dan memanfaatkan tenaga banyak orang.

Jika anda ingin melaporkan berita hoax, anda bisa melaporkannya dengan melalui sarana yang tersedia di masing-masing media. Misalnya untuk facebook, gunakan fitur Report Status. Jika ada banyak aduan dari netizen, biasanya facebook akan menghapus status tersebut. Untuk google, bisa menggunakan fitur feedback untuk melaporkan situs dari pencarian apabila mengandung informasi palsu. Untuk twitter, memiliki fitur report tweet untuk melaporkan tweet yang negative, dan instagram juga memiliki fitur report instagram. Kemudian, bagi pengguna internet anda dapat mengadukan konten negative ke Kementrian Komunikasi dan Informatika dengan melayangkan e-mail ke alamat aduankonten@mail.kominfo.go.id.

Jadi, kalau sudah begini kita sebagai warga netizen jangan malas mencari tahu kebenaran suatu berita, bersikap skeptis juga perlu, belajar menilai kabar, ingat dampaknya kepada si korban yang di fitnah, jangan mudah percaya, dan jadilah netizen yang pintar.

Referensi : 

1. Kominfo.go.id. (2020, 14 Agustus).  Ini Cara Mengatasi Berita "Hoax" di Dunia Maya. Diakses pada 19 Januari 2017, dari

https://kominfo.go.id/content/detail/8949/ini-cara-mengatasi-berita-hoax-di-dunia-maya/0/sorotan_media

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun