Mohon tunggu...
Nida Hamidah
Nida Hamidah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa SV IPB Kota Bogor

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masih Rendahnya Minat Membaca di Indonesia

12 Juli 2021   10:08 Diperbarui: 12 Juli 2021   10:51 5661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masih Rendahnya Minat Membaca di Indonesia

Telah kita ketahui, bahwa membaca merupakan hal yang sangat penting. Karena, dengan membaca kita dapat menambah ilmu dan wawasan yang luas. Banyak sekali manfaat yang kita dapatkan dengan membaca. Membaca juga dapat menghibur diri kita, seperti membaca buku novel dan buku hiburan lainnya. Oleh karena itu, tidak sedikit orang-orang yang memiliki kegemaran dalam membaca. Akan tetapi, tidak dengan Indonesia.

Negara Indonesia termasuk negara yang masih kurang akan minat membaca. Ini dibuktikan berdasarkan data UNESCO yang mengatakan bahwa, minat membaca di Indonesia hanya 0,001%. Dan "Tingkat literasi Indonesia pada penelitian di 70 negara itu berada di nomor 62," ujar Staf ahli Menteri dalam negeri (Mendagri). Dari sekian banyaknya penduduk di Indonesia, hanya sedikit orang-orang yang memiliki kesadaran akan pentingnya membaca. Padahal tidak ada salahnya dengan membaca buku, justru dengan membaca dapat membuat kita semakin pintar dan menambah ilmu.

Di zaman sekarang, contohnya saja anak-anak dan para pelajar yang malas dalam membaca. Padahal setiap harinya mereka diajarkan dan diwajibkan membaca buku di Sekolah. Kini, anak-anak zaman sekarang lebih memilih gadget dibandingkan membaca buku atau belajar. Akibatnya, angka kemalasan semakin tinggi dan rendahnya minat membaca di Indonesia semakin memprihatinkan. Faktor utama mengapa minat membaca di Indonesia masih sangat rendah yaitu karena, masyarakat Indonesia masih sangat malas. Dan kurangnya kesadaran akan pentingnya membaca buku.

Dampak yang dirasakan di Indonesia karena malas membaca buku terasa sekali. Kini, masih banyak orang-orang yang buta huruf dan tidak dapat membaca. Dan, banyak orang-orang yang kurang teliti karena malasnya membaca. Indonesia masih sangat rendah akan minat membaca, tidak seperti di negara-negara lain yang menghabiskan waktu dengan membaca buku dan sudah menjadi kebiasaan mereka. Bila ada waktu luang, mereka menghabiskan waktu dengan membaca buku, bahkan di transportasi umum pun mereka tetap membaca. Tidak seperti di Indonesia yang sangat malas akan membaca buku.

Padahal, banyak sekali cara yang dapat kita lakukan untuk menumbuhkan minat membaca di Indonesia. Contohnya saja seperti sekarang di Sekolah-sekolah sudah mulai diterapkannya program Literasi, yaitu budaya membaca. Agar masyarakat Indonesia termasuk para pelajar lebih rajin dan giat lagi dalam membaca buku. Baik itu buku pengetahuan, atau buku hiburan seperti novel dan yang lainnya. Program Literasi tersebut memiliki efek yang positif bagi para pelajar, karena para pelajar menjadi semakin tertarik dan gemar dalam membaca. Budaya membaca seperti itulah yang harus ditingkatkan dan dilestarikan.

Selain itu, cara yang dapat dilakukan adalah mengadakan bazar buku. Agar, banyaknya orang-orang yang tertarik dan bersemangat dalam membaca buku. Serta, banyaknya Perpustakaan umum ataupun Perpustakaan online sehingga dapat memudahkan orang-orang dalam membaca dan mencari buku. Dengan begitu, mereka dapat memilih dan membaca buku yang mereka inginkan dan lebih bersemangat lagi dalam membaca.

Intinya adalah, masyarakat Indonesia masih sangat rendah akan minat dalam membaca buku. Kita, sebagai masyarakat Indonesia harus sadar akan pentingnya membaca buku. Karena dengan membaca buku tidak akan merugikan diri kita. Justru, akan membuat kita semakin pintar dan memiliki banyak ilmu. Hilangkan rasa malas yang ada dalam diri kita, dan mulailah bergerak maju. Buku adalah sumber ilmu yang dapat membantu kita.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun