Apa yang pertama kali di benakmu begitu mendengar tentang guru BK? Galak, polisinya sekolah, tukang menghukum, orang yang perhatian. Inilah yang saya dapatkan setelah mensurvei orang-orang disekitar saya yang mungkin dapat mewakili untuk menggambarkan bagaimana kesan dari seorang guru BK.
Sebelum membahas lebih lanjut hendaknya kita mengetahui dahulu apa itu bimbingan? Dan apa itu konseling? Bimbingan (English: Guidance) menurut Winkle dalam bukunya ialah usaha melengkapi individu dengan pengetahuan, pengalaman daan informasi tentang dirinya sendiri (Winkle, 2005). Sedangkan Konseling sendiri merupakan suatu proses pemberian bantuan dari konselor kepada kliennya untuk mengatasi masalah yang tengah dihadapinya (Prayitno, 2004)
Guru BK merupakan bagian dari civitas akademika sekolah yang bertugas membantu mengatasi permasalahan psikologis yang dihadapi siswa. Kerap kali dianggap sebagai orang yang sangat dihindari oleh para siswa di sekolah. Namun, juga sangat dibutuhkan untuk membantu mengatasi permasalahan individual siswa. Tak heran, Love-hate relathionship pun sering terjadi diantara tenaga pendidik ini dan siswanya.
Seiring dengan majunya pendidikan, peran guru BK pun semakin meluas. Dahulu yang dikenal hanya sebagai tukang hukum saja, kini lebih sering diminta untuk membantu siswa yang tngah kesulitan untuk mengatasi permasalahannya, seperti memberikan solusi apa yang harus dilakukan siswa A setelah lulus sekolah? dll.
Nah, ternyata masih banyak  lhoh fakta-fakta yang masih sering disalah pahami tentang guru BK. Apa saja?
1. Hanya dilibatkan dalam kasus kriminal di sekolah
Guru BK tak hanya mengatasi siswa kriminal saja, karena sekarang ini telah diterapkan sistem Guidance and counseling for all, bahwa bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi semua siswa yang tengah mengalami masalah psikologisnya.
2. Dapat menyembuhkan psikopat dan siswa yang tengah sakit jiwanya Â
Guru BK adalah seorang koselor (orang yang memberikan arahan dan saran) bukanlah seorang dokter jiwa ataupun psikiater yang dapat menyembuhkan psikopat ataupun siswa yang gila.
3. Merupakan bagian yang tidak terlalu penting di sekolah
Meskipun pendidikan Indonesia berkembang pesat, namun masih ada lhoh sekolah yang tidak ada guru BK di dalamnya. Pihaknya beranggapan bahwa tidak perlu secara khusus mengadakan bimbingan dan konseling karena hal itu sudah tercover dalam pendidikan itu senidri. Padahal, guru BK dibutuhkan untuk membantu mengoptimalkan perkembangan psikologis siswa.
