Situs ini lebih dikaitkan dengan mesin pencari. Selain itu juga memanfaatkan hyperlink ke berbagai situs online lainnya. Sisi highlight dari situs ini adalah ditawarkannya ruang untuk chatting, dsb.
Situs jurnalisme ini lebih dikaitkan dengan situs pengawas media. Dalam hal ini sebagai situs indeks dan kategori yang diperluas.
Situs media ini lebih mengeksploitasi adanya tuntutan dari publik. Salah satunya adalah konektivitas. Sehingga dapat digunakan sebagai sarana bertukar ide, gagasan, cerita dsb.
Sudah disinggung sejak awal bahwasannya jurnalisme multimedia dan online adalah dua hal mirip atau serupa. Ciri pembeda utama yang cukup dapat terlihat mata  adalah pada elemen media yang digunakan. Multimedia di sini berarti mengintegrasi minimal 3 elemen media, sedangkan untuk jurnalisme online kurang dari pada itu.
Elemen media
Komponen yang ada dalam media juga sangatlah beragam. Sehingga menjadikannya sebagai multimedia. Elemen tersebut diantaranya:
- teks
- video
- foto (gambar)
- grafik
- audio, dsb
Dalam hal ini contohnya seperti koran dan televisi tidak termasuk dalam multimedia karena hanya berisikan pada 2 komponen saja. Untuk koran teks dan gambar, sedangkan televisi video dan audio (McAdams dalam Widodo, 2020).
(McAdams dalam Widodo, 2020) juga mengatakan bahwasannya sebutan atau definisi untuk jurnalisme multimedia belum ada kesepakatannya diantara para ahli. Tomlin, seorang editor Thunder juga mengatakan bahwa ia tidak lagi menggunakan istilah multimedia, namun lebih menyukai kata video dan interaktif untuk menggambarkannya.
Interaktifitas dalam Multimedia
Interaktif dalam hal ini lebih menggambarkan adanya konektivitas antara penulis dengan audiens. Konektivitas ini dapat terjadi misal dengan adanya interaksi antara jurnalis dengan audiens. Kebanyakan portal berita online saat ini juga sudah menyediakan tempat berupa kolom komentar yang dimaksudkan untuk tujuan interaktifitas itu.