Mohon tunggu...
Hani Debyyana
Hani Debyyana Mohon Tunggu... Guru - Menulis itu perlu persiapan otak, otot, kuota, buku dan berbagai camilan

Hobi menulis, membuat kerajinan tangan, baca - baca, dan nonton film

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Perbedaan Ramadhan Tahun Lalu dan Tahun Ini

14 April 2021   18:50 Diperbarui: 14 April 2021   18:55 1072
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Tahun lalu (2020), bertepatan dengan masuknya corona ke Indonesia. Hal ini membuat semua rakyat Indonesia menjadi shock dan panik tidak terkecuali di Banjarbaru - Martapura. Ditahun sebelum corona tinggal di Indonesia, banyak kuliner berbuka yang bertebaran di pinggir jalan. Setelah adanya corona, otomatis semua gerai-gerai atau pusat pasar ramadhan ditutup, tidak boleh berjualan. Para pedagang menjadi lesu, walaupun ada yang berjualan, tetapi jumlahnya sedikit. Ramadhan tahun itu sangat tidak meriah dan sepi dari jajanan berbuka. Semua mesjid juga tutup. Masjid sekumpul, masjid karomah, dan masjid besar lainnya tidak mengadakan sholat tarawih secara terbuka, kalaupun mengadakan tarawih itu juga hanya untuk kalangan terbatas, untuk masyarakat sekitar atau pengurus masjid saja. Biasanya masjid besar seperti itu selalu dipenuhi oleh para jamaah dan mereka juga kerap mengundang para pedakwah atau habib-habib untuk berceramah. Masjid juga sepi dari teriakan "amin" anak - anak yang lebih nyaring dari imamnya. Jadi kesimpulannya, ramadhan tahun lalu sama seperti bulan-bulan biasanya.

Tahun ini (2021), semua masyarakat sudah berdamai dengan corona. Semuanya sudah kembali meriah. Jajanan bukaan sudah mulai bertebaran. Biasanya para penjual sudah berjejer rapi pada sekitar pukul 02.00 siang. Makanan yang dijual ada lauk pauk masak baik yang dimasak biasa atau dipanggang. Kue-kue khas seperti ontok-ontok, amparan tatak pisang, talam, apam barandam, bubur ayam, bubur sum-sum, tidak lupa pentol dan jajanan kekinian. Semuanya sudah kembali normal dan menempel stiker "sesuai protokol kesehatan" penjual memakai masker dan ada juga yang memakai sarung tangan. Untuk sholat tarawih, juga ada yang buka tapi masih juga yang membatasi jamaah.

Walau sudah berangsur normal, dan corona bagi beberapa masyarakat dianggap sebagai penyakit biasa saja, tetapi corona tetap menjadi ancaman, sebagian orang masih ada rasa takut jika berdekatan dengan orang lain dan beribadah menjadi tidak leluasa. Semua berharap corona benar-benar musnah tahun ini dan tidak ada lagi cerita corona tahun ketiga sehingga kita semua bisa menjalani hidup yang benar-benar normal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun