PR 5 Mindful Writing class, membaca buku dan merefleksikannya.
Kebetulan saya baru saja menyelesaikan membaca buku The God Of Small Things karya Arundhati Roy. Buku tahun 1997 dan pemenang Man Booker Prize One of Time's 5 Best Book New York Times.
Buku yang berlatar di Kerala, India tahun 1960-an. Menceritakan masa kecil si kembar yang harus terpisahkan karena tragedi yang tidak bisa dielakkan.
Margaret Kochamma mendapati bahwa dirinya tertarik ke arah Joe, seperti tanaman di ruangan gelap ke arah seberkas cahaya.
Paragraf di halaman 348 , pertama menemukan paragraf ini, aku langsung jatuh hati. Seketika memutuskan untuk menulis dan menyimpan.
Kalimat di atas mengandung diksi yang indah. Menggambarkan bagaimana Margaret secara alamiah menyukai Joe. Joe dianggap memiliki daya tarik yang tidak dapat di bantah oleh Margaret.
Cuma upacara serah terima sepi. Sebuah perahu yang menumpahkan penumpangnya. Sungai yang menerima persembahan. Satu nyawa kecil. Binar mentari sejenak saja. Yang megang bidal perak untuk keberuntungan di kepalanya yang kecil.
Paragraf ini ada di halaman 411, paragraf di atas menimbulkan rasa empati beserta kesedihan. Walaupun tidak secara jelas menceritakan detail kejadian di malam itu. Kalimat-kalimat yang tersusun indah itu tetap menunjukan tentang adanya tragedi kematian seorang anak kecil.
Binar mentari sejenak saja, menggambarkan kebahagiaan yang terjadi keluarga itu hanya terjadi sekejap lalu berganti kesedihan yang dalam.
Sebagai pembaca , saya terbawa arus dengan kalimat indah dan diksi-diksi yang memenuhi isi novel ini. Buku ini sejatinya gelap, rumit berisi kesedihan dan tragedi manusia. Namun, tertutupi oleh pintarnya penulis menyusun kalimat-kalimat indah, sarat kata metafora dan simile.