Mohon tunggu...
nia hanifah
nia hanifah Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Sebelas Maret

Menulis dan Membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Satpam Kampus: Pilar Keamanan Bersama yang Sering Terlupa

1 Oktober 2025   20:42 Diperbarui: 1 Oktober 2025   20:48 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nama anggota Kelompok: 

Apriana Istiqomah (K1223014)

Dhini Fati Rofiah ( K1223025)

Lovita Kurniasih Rahmadani (K1223046)

Nia Hanifah (K1223060)

Rintan Khofifah Anggraeni (K1223066)- Ketua 

Siti Putri Lestari (K1223076)

Sebuah wawancara singkat dengan Bapak Setyo Budi Santoso, Senin, 22 September 2025, yang merupakan petugas keamanan (Satpam) di Gedung E FKIP UNS, mungkin tampak seperti konten sederhana. Namun, dibalik percakapan yang ringkas tersebut, kita bisa belajar banyak hal. Satpam bukan hanya penjaga gerbang, tetapi  mereka adalah orang yang memastikan suasana kampus tetap aman dan nyaman untuk belajar.

Wawancara ini memberi pesan bahwa membangun rasa aman bukan sekadar soal kebijakan, tetapi juga soal solidaritas. Ketika mahasiswa, dosen, dan Satpam dapat bersinergi, kampus bukan hanya menjadi tempat belajar, melainkan juga ruang yang nyaman dan bermartabat. Oleh karena itu, mari kita mulai membangun budaya menghargai, kerjasama, dan saling mendukung, agar keamanan benar-benar menjadi tanggung jawab bersama.

Bapak Setyo menekankan bahwa keamanan kampus bukan hanya tugas Satpam saja, tetapi tanggung jawab bersama. Mahasiswa, dosen, dan petugas kampus perlu saling bekerja sama agar tercipta lingkungan yang aman dan nyaman. Jika semua elemen kampus saling mendukung, kampus bukan hanya jadi tempat belajar, tetapi juga tempat yang ramah dan bermartabat.

Menurut beliau, keamanan tidak cukup hanya dengan patroli rutin. Semua warga kampus harus sadar untuk saling menjaga dan menaati aturan. Misalnya, tidak parkir sembarangan, menghormati aturan yang ada, dan ikut menjaga ketertiban. Dengan begitu, keamanan bisa menjadi budaya bersama, bukan hanya tanggung jawab satu pihak.

Dalam wawancara, beliau juga menekankan pentingnya profesionalisme. Saat menghadapi masalah, Satpam bekerja sesuai aturan yang berlaku, bukan dengan emosi. Dengan begitu, semua masalah bisa ditangani secara adil dan konsisten, baik itu masalah kecil seperti parkir sembarangan , maupun masalah yang lebih serius.

Selain itu, Bapak Setyo menyampaikan bahwa pekerjaannya sebagai Satpam bukan sekadar pekerjaan sampingan. Ini adalah profesi yang butuh tanggung jawab dan keseriusan. Ia percaya bahwa dimanapun kita bekerja, kita harus menekuni tugas dengan sungguh-sungguh.

Dedikasi untuk bekerja secara profesional menunjukkan bahwa peran Satpam bukanlah pekerjaan sampingan, melainkan profesi yang dituntut akuntabilitasnya. Aspek manusiawi dari pekerjaan ini juga tidak luput dari perhatian. Saat ditanya mengenai pengalaman kerja sebelumnya, ucapan beliau bahwa "namanya pekerjaan di mana pun" menyiratkan sebuah etos universal. Ini menegaskan bahwa di balik seragamnya, ada seorang profesional yang membawa dedikasi, pengalaman, dan pemahaman bahwa setiap pekerjaan menuntut keseriusan, terlepas dari lokasi atau jabatan.

Wawancara singkat dengan Bapak Setyo Budi Santoso ini seharusnya menjadi pengingat bagi kita semua, terutama mahasiswa yang berinteraksi langsung dengan beliau setiap hari. Keamanan di Gedung E FKIP UNS, dan di seluruh kampus, adalah ekosistem yang rapuh. Peran Satpam adalah sebagai manajer dan koordinator keamanan, yang bekerja berdasarkan standar yang jelas. Tugas kita sebagai warga kampus adalah menjadi mitra aktif dalam budaya "keamanan bersama" itu. Mari kita hargai dedikasi para petugas keamanan kampus. Sapaan ramah, kepatuhan terhadap aturan, dan kesediaan untuk bekerja sama adalah bentuk apresiasi terbaik atas filosofi kerja mereka yang menjadi pilar keharmonisan dan ketertiban di lingkungan akademik. kita juga perlu menyadari bahwa keberadaan Satpam bukan hanya soal menjaga keamanan, tetapi juga mencerminkan rasa kebersamaan di lingkungan akademik. Dengan saling menghargai dan mendukung, kita bisa menciptakan kampus yang lebih aman, nyaman, dan penuh rasa kekeluargaan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun