Mohon tunggu...
Nia NurKhumaeroh
Nia NurKhumaeroh Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Urip iku koyo kopi, yen ndak iso nikmati rasane panggah pait. (Hidup itu bagaikan secangkir kopi, Jika kalian tidak bisa menikmatinya yang dirasakan hanyalah pahit)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Imbas Covid-19 terhadap Pedagang Kecil di Kawasan Alun-Alun Blora

1 Desember 2020   17:50 Diperbarui: 3 Desember 2020   22:13 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Virus Corona atau Severe Acute Respiratory Syndrome Corona Virus 2 ( SARS-CoV-2) adalah jenis virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit ini disingkat dengan Covid-19 yang mengakibatkan penderitanya mengalami batuk, gangguan pernapasan, demam,dan paling fatal ialahmengakibatkan kematian bagi penderitanya. 

Pandemi Covid-19 adalah epidemic yang menyebar di seluruh dunia, yang muncul pertama kali di Wuhan, China pada akhir tahun 2019. Kondisi ini menjadi ancaman serius dan mencemaskan bagi seluruh 

rakyat Indonesia yang berimbas pada berbagai aspek kehidupan, baik dalam bidang sosial, ekonomi, budaya dan bidang lainnya, termasuk salah satunya bagi para pedagang yang ada di kota Blora.

Pada awal November 2020, persebaran Covid-19 Blora, Jawa Tengah, tampak mengalami tren penurunan signifikan. Bahkan mulai ada kecamatan dengan zona hijau ( nihil warga terpapar) virus Corona. Satu dari 16 kecamatan dikabupaten Blora yang terpetakan tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 setempat zona hijau, adalah kecamatan Kradenan, yakni kecamatan berlokasi dekat dengan wilayah Ngawi, Jawa Timur. Sedangkan kecamatan dengan zona kuning yaitu kecamatan Japah, Tunjungan, Ngawen, Banjarejo, Jepon, Jiken, Sambong serta kecamatan Randublatung. Sedangkan Jati, Kedungtuban, Cepu, Bogorejo dan kota Blora, saat ini masih berstatus kawasan zona orange, kawasan dengan resiko penularan sedang. Dari 16 kecamatan di Blora, saat ini tidak ada kecamatan dengan resiko penularan Covid-19 tinggi, meskipun demikian pemerintah Blora tetap mewanti-wanti masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan.

Dengan mewabahnya virus ini akan  berdampak pada berbagai sektor seperti pariwisata, perekonomian, perdagangan Serta investasi. Merebaknya Covid-19 membuat keterpurukan para pelaku UMKM ( Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) di kabupaten Blora. Akibat mewabahnya virus Corona pasar ditutup dan pedagang menjadi tidak bisa berjualan, hal Ini mengakibatkan pedagang tidak mempunyai penghasilan tetap dan sulit untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Sebelum adanya penyebaran virus Covid-19, kawasan alun-alun Blora ramai di penuhi oleh pedagang baik pada siang hari maupun malam hari. Berbagai kebijakan yang dikeluarkan pemerintah untuk memutus penyebaran virus corona menciptakan perilaku sosial baru di masyarakat seperti social distancing yang berpengaruh pada sektor sosial dilingkungan sekitar kita. Biasanya dikawasan alun-alun Blora sangat ramai pengunjung baik remaja maupun orang tua dan anak-anak, hal ini pun sangat menguntungkan pendapatan bagi pedagang dikawasan alun-alun Blora. Akan tetapi akibat Adanya virus Covid -19 Dan kebijakan pemerintah berupa social distancing (jaga jarak), kawasan menjadi sepi. Bahkan banyak pedagang yang gulung tikar karena kesulitan untuk meningkatkan kualitas bahan baku.

Biasanya ramai pengunjung yang mampir ke kawasan alun-alun Blora, untuk ngopi atau membeli makanan ringan, minuman dingin dan untuk sekedar istirahat, akan tetapi setelah Covid sekarang menjadi sepi penghasilan pun berkurang, saya berharap virus Corona cepat dapat diatasi dan dagangan laris kembali” kata Darwati, di kawasan alun-alun Blora, Selasa (1/12/2020).

Sejumlah pedagang lainnya juga mengaku omzet menurun hingga 50 % akibat lesunya kunjungan dikawasan alun-alun Blora sejak merebaknya virus Corona. Para pedagang berharap mendapat bantuan dari pemerintah setempat agar bisa meningkatkan kualitas bahan baku untuk berjualan.

Harapan pedagang dikawasan alun-alun Blora tentunya juga mewakili harapan semua pedagang kecil di seluruh Indonesia, bahkan bisa menjadi harapan seluruh masyarakat. Pemerintah diharapkan dapat mencari alternatif solusi yang lebih bijak untuk menangani keluhan para pedagang dan masyarakat. 

Stimulus ekonomi yang sudah dicetuskan diharapkan bisa diimplementasikan dan berdampak luas bagi pertumbuhan ekonomi. Masyarakat Blora juga diharapkan ikut serta berperan aktif dalam mencegah tersebarnya virus Corona dengan memperhatikan protekoler kesehatan yang telah diterbitkan oleh Kemenkes. Dengan demikian dapat menghambat proses penyebaran Virus Covid-19.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun