Mohon tunggu...
Ngga Bagusww
Ngga Bagusww Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

kicau mania

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menggali Kedudukan Anak dalam Rentang Perkembangan Manusia dalam Islam

29 April 2024   20:28 Diperbarui: 29 April 2024   20:45 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber :ideaspublishing.co.id

Kehidupan manusia dimulai dari saat berada dalam kandungan, dilanjutkan dengan masa bayi, kanak-kanak, remaja, dewasa, hingga tahap lansia, bahkan mencapai alam barzah setelah meninggal. Setiap fase kehidupan ini menuntut manusia untuk menyelesaikan berbagai tugas perkembangan yang sesuai dengan usia dan masa tersebut. Penting bagi setiap individu untuk mengalami perkembangan yang tepat pada setiap tahapnya, karena jika tidak, akan sulit untuk mengubah atau membentuk kembali fase tersebut melalui proses pendidikan.
Ada beberapa tahap perkembangan manusia, di antaranya masa kanak-kanak, yang sering disebut sebagai masa keemasan atau golden age. Masa ini dianggap istimewa karena pada saat ini pondasi sikap, perilaku, kecerdasan (baik spiritual, intelektual, emosional, kinestetik, seni, dan sosial), semuanya mulai terbentuk dengan intensif.
Oleh karena itu perkembangan anak khususnya pada usia dini menjadi perhatian yang sangat penting bagi orang tua maupun seorang guru. Karena proses perkembangan anak menuju dewasa sangat dipengaruhi oleh masa ini. Adapun tugas perkembangan yang merupakan suatu hal yang terjadi pada periode tertentu dalam rentang kehidupan individu yang apabila berhasil dilakukan dengan benar akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan ke tugas perkembangan pada tahap selanjutnya, namun kekecewaan pada individu tersebut dan tidak menutup kemungkinan bahwa dia akan mengalami kesulitan dalam melanjutkan tugas pada tahap selanjutnya.

Dalam konsep perkembangan dalam Islam, ada istilah yang disebut sebagai fase thufulah, yakni masa kanak-kanak sekitar usia 2-7 tahun, di mana peran orang tua dan anak sangat penting dalam membangun hubungan kasih sayang yang saling berkesinambungan. Pada masa ini, ibu memberikan perhatian dan kasih sayang kepada anak sambil membantu mereka dalam perkembangan kemampuan mereka. 

Responsif terhadap kebutuhan anak juga menjadi bagian penting, karena stimulasi yang diberikan oleh orang tua berperan besar dalam perkembangan optimal anak. Ini mencerminkan pentingnya interaksi antara orang tua dan anak dalam membentuk perkembangan anak, yang juga berlaku dalam pengalaman umum pertumbuhan anak.

Selanjutnya, Pada fase tamyiz (usia 7-10 tahun), anak sudah mulai memiliki kemampuan untuk membedakan antara yang baik dan yang buruk berdasarkan akal sehatnya sendiri. Oleh karena itu, di fase ini, orang tua mulai menguatkan pendidikan agama dasar kepada anak-anak mereka. 

Orang tua dan masyarakat memiliki tanggung jawab yang besar untuk memastikan bahwa anak-anak tumbuh dan berkembang menjadi individu yang bermanfaat bagi diri mereka sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa, negara, dan agama mereka, sesuai dengan kehendak Tuhan. 

Proses pertumbuhan dan perkembangan anak ditopang oleh pengalaman pendidikan yang mereka dapatkan dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, masyarakat, maupun sekolah. Karena pendidikan merupakan fondasi utama dalam membentuk manusia sesungguhnya, pendidikan anak sejak dini memiliki peran yang sangat penting dalam mewujudkan cita-cita menjadi individu yang bermanfaat bagi orang lain.
Selain itu, mendidik anak-anak agar menjadi individu yang taat beragama Islam pada dasarnya bertujuan untuk memelihara fitrah yang ada dalam setiap manusia. Setiap individu memiliki potensi untuk berbuat baik (fitrah primer) dan buruk (fitrah sekunder). Oleh karena itu, orang tua memiliki kewajiban untuk membimbing, mengarahkan, dan mendidik anak-anak mereka sesuai dengan ajaran Allah dalam agama Islam, sehingga anak-anak dapat menjalin hubungan yang baik dan benar serta beribadah kepada Allah dengan sepenuh hati.
Dengan demikian mendidik dan membina anak beragama Islam adalah merupakan suatu cara yang dikehendaki oleh Allah agar anak-anak kita dapat terjaga dari siksa neraka. Cara menjaga diri dari api neraka adalah dengan jalan taat mengerjakan perintah-perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun