Musim kemarau telah berikan 'sinyal' untuk menyudahi perjalanannya dan akan bersambung dengan musim penghujan. Tanda-tanda pergantian itu sudah nyata tampak dengan datangnya hujan yang sudah beberapa kali terjadi di bulan Oktober dan demikian pula pada awal bulan November ini. Namun musim sekarang seakan tak mudah di tebak. Seperti kita ketahui seharusnya pada bulan September sudah turun hujan namun justru hujan tak kunjung datang.
[caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="Tanah Longsor di Purworejo Tahun 2000"][/caption] Pada awal bulan November ini,hujan sudah mulai turun. Apa yang harus diwaspadai? Jika di New York Amerika Serikat Tuhan sudah berikan cobaan berupa badai sandy untuk wilayah Indonesia seperti seakan menjadi tradisi akan terjadi bencana alam berupa Banjir dan tanah longsor. Lihat saja Kota Jakarta tiap tahun pasti mengalami banjir dan didaerah daerah pegunungan yang wilayahnya berbukit bukit jika turun hujan juga pasti ada saja daerah yang terjadi tanah longsor. Di desa Tegalsari kabupaten Purworejo Jawa Tengah 'sinyal' tanda tanda bahaya bencana tanah longsor sudah nampak berupa pergeseran tanah di beberapa rumah warga . Seperti yang diberitakan di salah satu media cetak hari ini (02/11), tembok-tembok rumah warga desa tersebut sudah ada yang mengalami keretakan karena pergeseran tanah. Tentu hal ini akan menimbulkan kerugian yan tak sedikit bagi warga karena harus memperbaiki rumah mereka. Namun ada juga warga yang masih 'ogah' untuk memperbaiki konstruksi rumah lantaran tanah di perkampungan mereka memang terletak di atas tanah yang labil dan selalu bergerak ketika hujan dalam waktu lama dan deras. Beberapa rumah warga yang konstruksinya rusak,mereka menjaga agar rumah tetap berdiri dengan menopang rangka yang patah dengan balok kayu. Tentu hal ini sangat memprihatinkan dan sangat membahayakan penghuni rumah. [caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="Tanah Longsor di Bruno purworejo 2009"]