Mohon tunggu...
Neyla Zahidah Setiani
Neyla Zahidah Setiani Mohon Tunggu... Mahasiswa

belajar

Selanjutnya

Tutup

Financial

Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan: Menjaga Keseimbangan antara Ekonimi, Lingkungan, dan Sosial

28 September 2025   00:27 Diperbarui: 28 September 2025   01:23 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Ilustrasi Pribadi

Pertumbuhan ekonomi berkelanjutan adalah gagasan yang menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara ekspansi ekonomi, kelestarian lingkungan, dan keadilan sosial. Dalam konteks modern, masyarakat global menghadapi tantangan besar akibat perubahan iklim, krisis energi, dan kesenjangan sosial yang semakin melebar. Oleh karena itu, pembangunan ekonomi tidak lagi dapat hanya berorientasi pada peningkatan produk domestik bruto (PDB), melainkan harus memperhatikan aspek lingkungan dan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Konsep ini muncul sebagai respons atas model pembangunan lama yang kerap mengorbankan sumber daya alam demi mengejar pertumbuhan cepat. Melalui pendekatan berkelanjutan, setiap langkah pembangunan diupayakan untuk meminimalkan dampak negatif terhadap alam sekaligus memberikan manfaat jangka panjang. Hal ini sangat relevan dalam era sekarang, di mana tekanan populasi dan eksploitasi sumber daya semakin meningkat.

Pertumbuhan ekonomi yang tidak terkendali dapat membawa konsekuensi serius bagi lingkungan hidup. Penebangan hutan, polusi udara, serta eksploitasi berlebihan terhadap tanah dan air merupakan beberapa contoh nyata akibat dari pembangunan yang hanya mengejar keuntungan jangka pendek. Selain itu, dampak sosial seperti ketidaksetaraan distribusi kekayaan, urbanisasi yang tidak terkendali, serta menurunnya kualitas hidup masyarakat turut menjadi masalah yang harus diatasi. Dengan demikian, pertumbuhan berkelanjutan hadir sebagai jawaban untuk menciptakan keseimbangan antara kebutuhan ekonomi dan tanggung jawab menjaga bumi. Model pembangunan ini menekankan bahwa kesejahteraan manusia tidak hanya diukur dari pertumbuhan angka ekonomi semata, tetapi juga dari keberlanjutan ekosistem serta keadilan antar generasi. Oleh karenanya, pemerintah, swasta, dan masyarakat harus bersinergi untuk mewujudkan arah pembangunan yang lebih bijak.

Salah satu strategi kunci dalam mendorong pertumbuhan berkelanjutan adalah pengurangan jejak karbon. Gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktivitas industri, transportasi, dan konsumsi energi fosil telah terbukti menjadi penyebab utama pemanasan global. Untuk menekan dampak ini, perlu adanya peralihan menuju sumber energi yang lebih ramah lingkungan, seperti energi matahari, angin, air, dan biomassa. Selain itu, transportasi publik yang efisien dan kendaraan listrik juga dapat menjadi solusi mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Pengurangan jejak karbon bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan juga individu. Misalnya, kebiasaan sederhana seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, menggunakan transportasi ramah lingkungan, serta mendukung produk lokal dapat memberi kontribusi besar. Jika diadopsi secara luas, langkah-langkah ini akan mempercepat transisi menuju ekonomi rendah karbon yang lebih sehat dan stabil.

Selain pengurangan jejak karbon, investasi dalam teknologi hijau memegang peranan penting dalam memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Inovasi di bidang energi terbarukan, kendaraan listrik, sistem pengelolaan limbah modern, hingga pertanian cerdas adalah contoh nyata bagaimana teknologi dapat menjadi motor penggerak perubahan positif. Investasi pada teknologi ini tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru, seperti terciptanya lapangan kerja di sektor energi bersih dan industri inovatif. Di sisi lain, negara yang mampu menguasai teknologi hijau berpotensi menjadi pemimpin global dalam bidang ekonomi masa depan. Hal ini menunjukkan bahwa keberlanjutan dan profitabilitas bukanlah hal yang saling bertentangan, melainkan dapat berjalan beriringan. Oleh karena itu, peran riset, pendidikan, serta kebijakan pemerintah sangat menentukan untuk mempercepat pengembangan teknologi ramah lingkungan.

Pertumbuhan berkelanjutan juga sangat bergantung pada kesadaran konsumen dan industri. Di era digital ini, konsumen semakin kritis dalam memilih produk yang mereka gunakan, termasuk memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan. Produk dengan label ramah lingkungan, sertifikasi keberlanjutan, atau praktik produksi yang etis semakin diminati. Kesadaran ini mendorong industri untuk beradaptasi dengan mengubah rantai produksinya menjadi lebih ramah lingkungan. Misalnya, perusahaan mulai menggunakan bahan baku daur ulang, mengurangi emisi pabrik, hingga menerapkan prinsip ekonomi sirkular. Transformasi ini memang menuntut biaya dan perubahan besar, namun dalam jangka panjang justru dapat meningkatkan daya saing. Pasar global kini semakin menuntut standar keberlanjutan, sehingga industri yang mampu berinovasi dalam praktik ramah lingkungan akan lebih mudah bersaing dan bertahan di era persaingan bebas.

Kesimpulannya, pertumbuhan ekonomi berkelanjutan adalah sebuah keniscayaan bagi dunia yang semakin menghadapi tantangan lingkungan dan sosial. Tanpa perubahan paradigma pembangunan, dampak perubahan iklim dan ketidaksetaraan sosial akan semakin memburuk. Oleh karena itu, langkah-langkah seperti pengurangan jejak karbon, investasi teknologi hijau, serta peningkatan kesadaran konsumen dan industri harus terus digalakkan. Pemerintah memiliki peran sebagai pengatur kebijakan dan fasilitator, sementara sektor swasta berperan dalam inovasi serta penciptaan lapangan kerja berkelanjutan. Pada saat yang sama, masyarakat sebagai konsumen juga memiliki andil besar dalam mendorong pasar menuju arah yang lebih ramah lingkungan. Dengan kolaborasi dari berbagai pihak, pertumbuhan ekonomi berkelanjutan bukan hanya sebuah wacana, melainkan dapat diwujudkan sebagai strategi nyata. Hasilnya, keseimbangan antara pembangunan ekonomi, kelestarian lingkungan, dan kesejahteraan sosial dapat tercapai demi generasi sekarang maupun mendatang.

Referensi: https://pojokjakarta.com/2023/08/09/pertumbuhan-ekonomi-berkelanjutan-dalam-era-lingkungan/

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun